Mohon tunggu...
Refra Elthanimbary
Refra Elthanimbary Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang Penulis lepas yang melepas diri dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Optimalisasi Peran Pemuda Islam

2 November 2021   11:09 Diperbarui: 2 November 2021   11:21 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemuda Islam. Sumber: shutterstock

Sebagai seorang pemuda, seharusnya kita patut berbangga.  Bukan saja karena kita berada pada usia keemasan, tetapi di dalam sejarah peradaban manusia, pemuda juga turut andil sebagai pelopor perubahan.

Berbagai perubahan yang terjadi disetiap bangsa, tidak lepas dari hadirnya pemuda sebagai penggeraknya. Dibalik setiap perubahan sosial, motor utamanya tak lain adalah pemuda. Ibarat sang surya, maka pemuda bagaikan sinar matahari yang berada pada tengah hari yang terik dan menyengat.

Berbagai bakat, potensi, kecenderungan, baik yang mengarah kepada kebaikan maupun kepada kejahatan memiliki dorongan yang sama kuatnya ketika pada masa muda. Itulah sebabnya, kegagalan dan keberhasilan seseorang, kematangan kepribadian manusia pada masa tua ditentukan oleh masa mudanya.

Dalam pentas sejarah Islam, dengan mudah didapati pemuda-pemuda yang namanya terukir dengan tinta emas. Mereka layak menjadi uswah (teladan) bagi pemuda generasi sekarang. Panutan yang sangat riil di saat pemuda kini kehilangan figur yang bisa dicontoh.  Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassalam adalah salah satu figur yang dapat kita contoh.

Di masa muda beliau sudah menjadi contoh pemuda yang memiliki kemantapan dan kualitas diri yang tidak dimiliki pemuda Quraisy pada saat itu. Dengan kualitas itu, beliau mampu "melahirkan" kader-kader pemuda yang berkualitas.

Optimalisasi Generasi Pemuda

Kalau kita lihat dalam sirah nabawi, Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassalam begitu meng-optimalisasi-kan potensi pemuda, serta memetakan dengan jelas kemampuan yang dimiliki oleh Pemuda waktu itu. Antara lain;

Pertama, Nabi tahu dengan jelas bahwa pemuda memiliki pemahaman serta strategi yang mapan dan mumpuni. Sebagai contoh kecil, sahabat Usamah bin Zaid yang ketika itu masih berusia 18 tahun, sudah diutus menjadi panglima perang dalam ekspedisi militer ke negeri Syam. Padahal masih banyak sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan lain sebagainya.

Zaid bin Tsabit diketahui mempunyai potensi dalam bidang keilmuan, sehingga dianjurkan oleh Nabi untuk mempelajari bahasa asing, dan kelak menjadi penulis wahyu. Jadi, untuk meng-optimalisasi-kan potensi pemuda, kita harus memiliki strategi matang serta mengetahui terlebih dahulu apa potensinya.

Kedua, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga sangat menyadari pentingnya pemuda. Bagi Rasulullah, pemuda mempunyai dampak besar dalam perjalanan paling penting dakwah Islam. Karena itu, tidak heran jika dakwah pertama kali Rasulullah diorientasikan pada kaum pemuda. Tersebutlah nama-nama seperti Ali bin Abi Thalib, Mush'ab bin Umair, Thalhah bin Ubaidillah, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam hingga Umar bin Al-Khattab. Yang semuanya memeluk Islam dalam usia masih muda.

Dalam sejarah Islam, diantara cara untuk meng-optimalisasi-kan potensi pemuda ialah dengan: strategi matang, pengetahuan mendetail potensi pemuda, perhatian yang serius dalam segenap sisinya. Tentu tidak terlepas dari sarana, dan wacana yang jelas. Memang membutuhkan "kerja besar", namun dengan begitu dampak perubahan adalah hasil yang akan dituai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun