Pengalaman Kartu ATM Hilang, Tidak Perlu Panik, Segera Ambil Langkah Cepat dan Tepat
Bukan barang mewah tetapi juga bukan barang murahan. Itulah kartu ATM. Dalam dompet sering bahkan selalu terselip sebuah kartu yang mirip KTP (Kartu Tanda Penduduk) itu.
Untuk melakukan pengiriman uang (transfer) atau pembayaran di toko, kita dapat memanfaatkan kartu ATM yang ada isi uangnya. Meskipun pembayaran secara cash dan melalui e-banking bisa dilakukan, kehadiran kartu ATM masih diperlukan.
Selain uang kontan, dan e-banking, kartu fisik ATM masih banyak digunakan masyarakat. Hal itu dapat kita saksikan pada gerai ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang sering tampak antrean. Masih banyak orang yang ingin mengambil uang kontan melalui gerai ATM.
Bagaimana jika Kartu ATM Hilang
Pengguna kartu ATM yang sudah berpengalaman tentu tidak akan panik. Cukup banyak tutorial atau peringatan yang diinfokan melalui media massa jika kartu ATM hilang.
Langkah pertama setelah mengetahui kartu ATM hilang adalah segera melaporkan kepada pihak bank yang menerbitkan kartu ATM tersebut. Jika kantor bank pas buka, kita dapat langsung melaporkan ke bagian CS (Customer Service). Jika kantor bank tutup, kita dapat menelepon ke bagian Call Center sesuai bank yang menerbitkan kartu ATM itu.
Pada saat melaporkan, biasanya rekening kita akan diblokir sementara. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya pencurian atau pembobolan rekening kita.Â
Langkah kedua adalah mendatangi kantor bank pada jam kerja. Kita tentu ingin mendapatkan kartu ATM pengganti, bukan? Dengan mendatangi kantor bank, proses penggantian kartu ATM akan berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Berkas yang perlu dibawa adalah buku tabungan, KTP atau kartu indentitas lain. Jangan lupa menghapalkan nama ibu kandung kita. Biasanya karyawan bank akan menanyakan nama ibu kandung kita.
Pengalaman Mengganti Kartu ATM
Pada hari Selasa (22/4/25) saya pergi ke Petung. Wilayah Petung merupakan daerah yang cukup ramai di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Banyak bank berdiri di wilayah tersebut. Sebelum menuju bank tempat buku tabungan saya diterbitkan, saya singgah lebih dahulu ke warung burjo. Pagi-pagi kuah burjo tentu masih cukup hangat.Â