Bernostalgia dengan Buku Rapor SMA Tahun 1980-an
Buku rapor SMA saya tahun 1980-1983 masih tersimpan rapi di rumah. Hiruk-pikuk persoalan penjurusan di SMA telah membawa saya untuk bernostalgia membuka-buka buku rapor tersebut.
Buku rapor tahun 1980-an sangat praktis, ditulis dengan pulpen oleh wali kelas dan masih menggunakan nilai atau angka rapor angka kecil (nilai 1-10).
Institusi yang membawahi sekolah waktu itu masih bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Departemen P dan K). Berhubung SMA tempat saya bersekolah (Kabupaten Klaten) berlokasi di Jawa Tengah, institusi yang berada di atasnya bernama Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen P dan K Provinsi Jawa Tengah.
Petunjuk Penggunaan Buku Rapor
Halaman isi buku rapor SMA saya itu cukup sederhana. Pada halaman pertama berisi data seperti halaman sampul buku. Tentu saja warna kertas putih. Istilah yang sering digunakan adalah halaman sampul dalam dengan kertas tipis, tidak sama dengan kertas kaver yang agak tebal.
Tulisan tangan wali kelas dengan tinta masih terbaca dengan baik. Tinta tidak luntur atau menjadi buram. Kemudian pada halamn 2 terdapat aturan atau petunjuk penggunaan buku rapor. Ada tiga poin yang tercetak pada halaman 2 tersebut, yaitu: (1) Buku Rapor ini dapat dipergunakan selama belajar di SMA (Negeri/Bersubsidi/Berbantuan/Swasta) di daerah Propinsi Jawa Tengah; (2) Apabila murid pindah dari satu sekolah ke sekolah yang lain tidak perlu mengganti dengan buku rapor baru; (3) Apabila buku rapor hilang maka seluruh nilai/catatan lain-lain yang sudah diterima si murid, harus disalin ke dalam buku rapor yang baru, sesudah disahkan lebih dahulu oleh kepala sekolah yang bersangkutan.