Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), dan Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017-sekarang).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Apakah Membuat Boros?

7 September 2023   19:06 Diperbarui: 7 September 2023   19:08 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Projek Penguatan Profil Pancasila, Apakah Membuat Boros?

Ada tujuh tema dan enam dimensi dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk fase D (jenjang SMP). Untuk menerapkan atau mewujudkan P5, hal yang sering kita dengar dan saksikan adalah kegiatan Gelar Karya.

Pada kegiatan Pengimbasan Program Sekolah Penggerak hari kedua, Kamis (7/9/23) Bu Kusmiati memaparkan P5 dalam dua sesi. Sesi sebelum istirahat siang dan sesi setelah istirahat.

Dokpri
Dokpri
Pada sesi siang, sebelum Bu Kusmiati memulai paparannya, ada ice breaking yang dipimpin oleh Bu Lili Suriani. Para peserta diminta berdiri untuk melakukan gerakan: go, back, dan stay.


Aba-aba atau perintah sangat sederhana. Pada saat Bu Lili mengucapkan "go" para peserta yang berkelompok dengan anggota lima orang itu lompat ke depan satu langkah. Kemudian, saat Bu Lili mengucapkan "back", setiap kelompok melompat mundur. Selanjutnya, saat Bu Lili mengucapkan  "stay", setiap kelompok melakukan gerakan balik kanan. Satu kelompok berdiri berjajar dari depan ke belakang. Anggota kelompok yang berdiri pada urutan kedua hingga kelima memegang pundak kawan di depannya.

Tahapan Pelaksanaan P5

Bu Kusmiati bersemangat penuh dalam mengurai P5 tahap demi tahap. Teknik bertanya jawab dilakukan dengan komunikatif. Penentuan dimensi diulas dan dibahas agak lama. Hal itu dilakukan karena tahapan untuk melaksanakan P5 perlu runtut. Istilah fasilitator disebut-sebut sebagai hal yang penting dalam pelaksanaan P5.

Hal yang perlu dibedakan adalah projek pada setiap mata pelajaran sebagai tugas dari guru dan projek dalam P5 yang merupakan kegiatan kolektif yang lepas atau di luar mata pelajaran.

Modul P5

Seperti halnya dalam pembelajaran intrakurikuler, dalam P5 pun diperlukan modul. Panduan untuk melaksanakan P5 harus disusun dengan rinci dan lengkap agar para fasilitator dan guru/wali kelas yang terlibat dalam P5 dapat mengikuti atau menjalankannya dengan tertib.

Sebagai acuan dalam pelaksanan projek, modul P5 perlu disusun secara bersama oleh para guru yang terlibat dalam suatu projek (P5). Dengan memilki modul P5, kegiatan projek akan terarah dan dapat diketahui hasilnya. Paling tidak ada progres yang dapat diketahui perjalanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun