Bernostalgia ke SMP 15 Penajam Paser Utara
Kegiatan berkunjung ke sekolah merupakan aktivitas rutin para pengawas dan penilik sekolah. Pada hari Rabu (30/8/23) kami bertiga berkunjung ke sekolah di wilayah pantai. Mula-mula kami berkunjung ke SMP Dharma Husada Penajam. Pak Aris, guru sekolah tersebut membersamai kami dalam perjalanan.
Baca juga: berkunjung-ke-smp-dharma-husada-penajam
Banyak fasilitas kami dapatkan dari kepala SMP Dharma Husada Penajam. Kendaraan air (speedboat) dan kendaraan darat (mobil) difasilitasi untuk perjalanan keberangkatan ke sekolah swasta di wilayah Kelurahan Gresik /Jenebora tersebut. Pada saat kami menginfokan bahwa kunjungan berikutnya ke SMP 15 Penajam Paser Utara (PPU), mobil pun disiapkan untuk mengantarkan kami.
Kami benar-benar merasa bersyukur diberi kemudahan dalam perjalanan di wilayah pantai tersebut. Bu Fitrawati dan Bu Bahriah yang saya bersamai dalam mengunjungi sekolah binaannya itu cukup lincah dalam bergerak. Keduanya cekatan dalam bergerak.
Beberapa guru wanita menyambut kami di dekat ruang pertemuan. Saya cukup hafal sudut-sudut sekolah yang pernah menjadi tempat tugas saya pada periode 2015-2017 tersebut. Banyak pelajaran yang saya peroleh selama saya bertugas di SMP 15 PPU.
Beberapa guru wanita yang sudah cukup lama bertugas di SMP 15 PPU saya ajak berfoto bersama. Bu Erna Saban, guru IPA. Bu Untari, guru bahasa Inggris. Bu Nurul, guru Seni Budaya. Saya merasakan keakraban seperti waktu masih bertugas di sekolah yang mengalami pasang surut jumlah siswanya tersebut.
Informasi bahwa perusahaan plywood atau kayu lapis Dongwha akan tutup semakin membuat rasa sedih. Jumlah siswa ada kaitan dengan pengoperasian perusahaan yang mengolah kayu gelondongan menjadi papan kayu (kayu lapis) itu. Semakin perusahaan aktif beroperasi berarti banyak karyawan dibutuhkan. Umumnya para karyawan membawa keluarga. Nah, anak-anak mereka ada yang bersekolah pada jenjang SMP.