Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kangen Makan Mi Instan Pedas

5 Juni 2023   08:57 Diperbarui: 5 Juni 2023   09:01 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu nasi selain mi goreng instan (dokpri)

 Kangen Makan Mi Instan Pedas

Sarapan harus sesuai selera. Tanpa ada selera,  kurang semangat makan. Pada hari Senin tanggal lima Juni 2023 saya sudah merencanakan untuk makan mi goreng instan. Sebelum tidur semalam, saya sudah mengintip stok mi instan dalam lemari di dapur. Saya lihat masih ada lima bungkus mi instan. Ada mi kuah dan ada mi goreng.

Dokpri
Dokpri
Saya memilih mi goreng yang pedas. Kebetulan ada mi goreng yang jarang saya pilih. Entah berapa lama saya tidak makan mi instan. Untuk sarapan hari Senin itu saya bersemangat untuk menyiapkan sendiri bahan-bahan untuk memasak.

Panci berukuran paling kecil saya pilih. Kemudian air dari dalam galon saya tuangkan sekitar seperlima dari tinggi panci.  Kompor segera saya nyalakan. Panci yang sudah berisi air segera saya letakkan di atas api kompor yang menyala. Selanjutnya, mi kering dari dalam bungkus saya keluarkan.

Mi kering direbus lebih dahulu (dokpri)
Mi kering direbus lebih dahulu (dokpri)
Saya tunggu beberapa menit air dalam panci mendidih. Baru kemudian saya masukkan mi kering setelah saya potong menjadi dua bagian. Hal itu saya lakukan agar mi kering dapat "tenggelam" di dalam air yang mendidih.  Sambil menunggu mi dalam panci agak lunak, saya menyiapkan piring makan. Bumbu-bumbu yang terbungkus segera saya tumpahkan ke dalam piring makan tersebut.

Bumbu-bumbu yang cukup lengkap (dokpri)
Bumbu-bumbu yang cukup lengkap (dokpri)
Ada bumbu khusus yang jarang saya temui pada mi instan lain, yaitu sambal lombok ijo. Aroma sambal yang menggoda membuat saya ingin cepat-cepat meracik mi yang sudah mulai empuk. Bumbu berupa kecap dan sambal lombok merah sudah biasa ada dalam mi instan goreng merk apa saja. 

Di dapur, masih ada sambal sisa kemarin siang. Sambal yang cukup pedas itu berada di atas meja makan. Saya sudah menikmati sambal itu untuk makan semalam. 

Sambal di cobek
Sambal di cobek
Selain sambal, ada sayur segar yang siap santap yaitu selada yang cukup menggoda. Selada itu dibeli istri tercinta pada hari Ahad (4/5/23) di pasar induk Penajam. Semangat untuk sarapan kian meningkat.

Sayur selada yang menggoda (dokpri)
Sayur selada yang menggoda (dokpri)

Mi goreng pedas siap disantap. Tidak lupa saya tambahkan nasi sedikit. Makan apa pun jika belum ada nasi, rasanya belum makan. Sayur selada pun menjadi pelengkap hidangan sarapan pagi. Tidak ketinggalan kerupuk sebagai "musik"-nya dalam acara makan. 

Terlunasi sudah rasa rindu yang mendalam terhadap mi instan goreng pedas. Beberapa lembar sayur selada menjadi pelerai rasa pedas. Demikian pula, nasi putih yang mendampingi mi instan goreng itu.

Penajam Paser Utara, 5 Juni 2023 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun