Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Perjalanan Menjemput Berkah

20 April 2023   20:24 Diperbarui: 20 April 2023   20:34 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Menjemput Berkah

Tiket pesawat sudah ada di tangan. Perjalanan pun dimulai. Pukul tujuh pagi hari Kamis tanggal 20 April 2023 kami berdua meninggalkan rumah. Anak kedua kami, Arifin, mengantarkan ke pelabuhan klotok, Penajam. Cuaca cukup cerah. Saya diantarkan lebih dahulu menggunakan sepeda motor kesayangan, Honda Karisma. Setelah saya turun, Arifin segera kembali ke rumah untuk menjemput istri tercinta.

Sambil menunggu istri tercinta dijemput, saya mengamati para calon penumpang kapal klotok. Rata-rata para penumpang berombongan. Mereka ada kemungkinan akan mudik karena membawa koper dan barang yang cukup banyak.

https://youtube.com/shorts/aUFjqalc4iE?feature=share

Setelah istri datang, segera saya berjalan menuju loket klotok. Harga tiket tidak mengalami kenaikan. Untuk dua tike,t saya membayar dua puluh ribu rupiah. Nomor kapal yang ditunjukkan petugas adalah dua puluh sembilan. Kami berdua segera menuju kapal yang sudah dipadati penumpang.

Posisi awal di atas kapal klotok (dokpri)
Posisi awal di atas kapal klotok (dokpri)
Kami segera mencari tempat duduk yang nyaman di antara koper dan barang bawaan penumpang. Cuaca yang cerah membuat kami berseri-seri. Tiada rasa takut kena guyuran air hujan.

Penumpang semakin banyak. Sebagian memilih tempat duduk pada bagian belakang kapal. Petugas mengatakan bahwa akan dimuat tiga sepeda motor ke atas kapal klotok tersebut. Dengan terpaksa, saya dan istri tercinta berpindah tempat duduk.

Duduk berdesak-desakan (dokpri)
Duduk berdesak-desakan (dokpri)
Meskipun berdesak-desakan, kami tetap tersenyum. Perjalanan indah akan kami lanjutkan. Waktu tempuh perjalanan dengan kapal klotok sekitar dua puluh lima menit. Kami berdua membawa barang yang tidak terlalu berat. Semua barang dapat kami tenteng kecuali tas punggung kesayangan yang memang harus digendong.

Turun dari kapal klotok, kami berjalan kaki menuju pinggir jalan raya dekat Kantor Pegadaian. Di sanalah kami memesan kendaraan secara daring. Proses untuk memesan mobil angkutan ke bandara agak lama karena perpindahan lokasi. Sebelumnya, aplikasi untuk memesan mobil angkutan itu saya gunakan di Jakarta. Saat berpindah kota, harus dilakukan perubahan yang cukup memakan waktu beberapa menit.

naik mobil ke bandara (dokpri)
naik mobil ke bandara (dokpri)
Mobil yang kami pesan pun datang tidak lama setelah proses pemesanan saya lakukan. Ongkos menuju bandara SAMS Sepinggan Rp 62.500 (enam puluh dua ribu lima ratus rupiah).

Waktu masih pagi. Kami tidak terburu-buru. Jadwal terbang pesawat pukul 12.10 wita. Suasana di bandara agak ramai. Saya segera mencari mesin pencetak boarding pass. Proses untuk mencetak saya lakukan dua kali. Saya dan istri tercinta berbeda nomor booking-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun