Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rezeki Pekan Pertama Ramadan

29 Maret 2023   16:24 Diperbarui: 29 Maret 2023   16:27 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antre di bank untuk mengambil insentif (dokpri)

 Rezeki Pekan Pertama Ramadan

Pada pekan pertama Ramadan 1444 H ada rezeki datang. Para pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menerima TPP atau insentif (dua bulan). Tentu saja insentif yang dibayarkan sesuai kinerja (kehadiran) dalam tugas. Sesuai namanya, penghasilan tambahan itu diperuntukkan pegawai yang melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Rezeki pada pekan pertama Ramadan itu tentu disambut dengan gembira. Tanggal kalender nasional sudah "tua" dan kebutuhan untuk Ramadan kian meningkat. Bak air dingin mengguyur badan pada siang yang panas saat puasa. Sejuk terasa! 

Rezeki Bukan Hanya Uang

Ada orang beranggapan bahwa rezeki hanya berbentuk uang atau barang berharga. Anggapan itu perlu diluruskan. Rezeki yang Allah berikan bisa berupa kesehatan, ilmu pengetahuan, dan hal-hal lain yang bermanfaat. Dengan demikian orang yang badannya sehat dan mempunyai pengetahuan yang luas harus menganggap hal itu sebagai rezeki yang besar meskipun kondisi keuangan pas-pasan.

Bahkan, hujan yang turun pun itu juga rezeki. Makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tunbuhan sangat mengharapkan rezeki berupa hujan tersebut.

Rezeki Harus Disyukuri

 Sayidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Orang yang perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke dalam perutnya, maka nilai orang itu tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya."

Ucapan sayidina Ali tersebut menggambarkan bahwa rezeki yang hanya diartikan sebagai makanan (saja) maka nilai orang itu tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya.

Untuk itu, rezeki berupa kelancaran dalam usaha, kondisi fisik yang jarang sakit, dan ilmu pengetahuan yang berhasil dimiliki harus diartikan sebagai rezeki yang harus disyukuri. Mereka tidak hanya memikirkan bagaimana cara memperoleh makanan yang enak dan minuman yang lezat.

Ramadan Siap Berbagi Rezeki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun