Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kapan Sekolah Formal Mulai Ada di Indonesia?

2 Februari 2023   05:38 Diperbarui: 2 Februari 2023   05:40 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh papan nama sekolah formal (dokpri)

Kapan Sekolah Formal Mulai Ada di Indonesia?

Sekolah formal sering disebut sekolah umum, sekolah reguler, atau sekolah biasa. Penyelenggara sekolah tersebut biasanya pemerintah. Pihak swasta ada pula yang menyelenggarakan tetapi (harus) memakai pedoman (kurikulum) yang ditetapkan pemerintah.

Sejak kapan sekolah formal didirikan atau diselenggarakan di Indonesia? Tentu ada sejarah atau riwayat yang dapat kita telusuri.

Sekolah pertama dirintis sejak zaman pendudukan (penjajahan) Belanda di Indonesia pada tahun 1901. Sekolah-sekolah didirikan untuk mendukung kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan.

Penduduk Hindia Belanda (Indonesia) yang lebih sering disebut penduduk pribumi diperkenalkan Pendidikan Formal berdasarkan keturunan atau kelas sosial. Pada awalnya, hanya anak-anak bangsawan pribumi yang boleh bersekolah.

Pada saat membaca buku-buku sastra lama (tahun 1900-an) kita akan menemukan istilah nama-nama sekolah pada zaman pendudukan Belanda, seperti HIS (Hollandsch Inlandsche School), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan AMS (Algemeene Middelbare School). Istilah itu merujuk tingkatan sekolah.

Sejak tahun 1930-an sekolah-sekolah formal tersebut sudah dikenal hampir di semua wilayah di Indonesia. Kondisi itu tidak berlangsung lama. Pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945) ada perubahan yang sangat signifikan. Perubahan penggunaan bahasa pengantar yang sangat menguntungkan Indonesia. Sebelumnya, bahasa pengantar di sekolah-sekolah formal itu menggunakan bahasa Belanda. Sejak Jepang datang, dipakailah bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah formal itu.

Perubahan signifikan yang kedua, penghapusan kelas sosial. Pada zaman pendudukan Belanda, sekolah berdasarkan kelas sosial (kelas bangsawan atau kelas rakyat biasa). Sejak zaman pendudukan Jepang, aturan itu dihapus.

Sekolah Formal setelah Indonesia Merdeka

Belanda dan Jepang telah memberikan pengalaman mengelola sekolah. Pada tahun 1947 dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia dengan anggota 52 (lima puluh dua) orang. Setelah bekerja selama beberapa bulan, panitia tersebut membentuk sistem pendidikan baru dengan empat tingkatan, yaitu Pendidikan Rendah, Pendidikan Menengah Pertama, Pendidikan Menengah Atas, dan Pendidikan Tinggi.

Sekolah formal pada masa Orde Lama mengalami tiga kali perubahan kurikulum, yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, dan tahun 1960. Pada masa Orde Lama ini kurikulum bertujuan untuk menetapkan karakter kebangsaan yang disertai tujuan politik penguatan ideologi kepala negara saat itu (Presiden Soekarno).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun