Kebiasaan selalu dekat dengan laptop sudah berlangsung  cukup lama. Ke mana-mana saya selalu membawa laptop.
Pada hari Jumat (13/1/2023) kami melakukan kunjungan ke SMP 9 PPU di dekat pantai Tanjung Jumlai.
Kami berlima satu mobil. Pak Anas Baenana bertindak sebagai pengemudi. Mobil yang kami kendarai adalah mobil pribadi Pak Mokhamad Syafii.
 Cukup lama kami berada di ruang kerja kepsek SMP 9 PPU. Bu Kusmiati kami ajak berdiskusi terkait banyak hal.
Setelah minum kopi dan menyantap kue-kue lezat, kami berpamitan.
Saya merasakan tas yang saya bawa agak ringan. Biasanya agak berat. Namun, saya tidak curiga apa-apa.
Pulang kerja, saya melakukan aktivitas seperti biasa.Â
Pas sore hari, selesai menyetrika pakaian, saya baru mengetahui ada sesuatu yang tidak ada dalam tas.
Tempat atau "baju" yang tersisa. Ya. Laptop tidak ada di dalam tas punggung yang selalu saya bawa ke mana-mana.
Rencana pada senja hari saya mau mengetik pakai laptop.
Saya pun mengingat-ingat peristiwa demi peristiwa sejak tiba di kantor.
Nah, saya jadi ingat. Saya sempat mengetik dan menge-print di meja kerja staf di Ruang Pengawas 1 sebelum apel pagi.
Saya segera meninggalkan laptop di atas meja saat ada kode untuk segera apel.
Setelah mengetahui hal itu, saya segera bertanya kepada dua staf di ruang itu melalui pesan WA.
Setelah mendapat jawaban saya merasa lega.
Namun, saya "mati gaya" pada senja hari hingga malam. Aktivitas mengetik di laptop tidak dapat saya lakukan.
Untuk mengobati kegalauan, saya mencoba mengetik menggunakan gawai.
Agak susah pada awalnya. Saya belum tahu cara menambahkan gambar atau foto dengan gawai.
Dengan begitu, coretan sederhana ini tanpa disertai foto.
Mohon maaf, teman-teman, saya tidak dapat berpanjang-panjang bercerita.
Penajam Paser Utara, 13 Januari 2023
