Dengan demikian, Pak Mokhamad Syafii terpilih sebagai "ketua" pengawas sekolah jenjang SMP periode 2023-2026. Suasana pun cukup ramai menyambut kemenangan itu.
Saking meriah acara pemilihan tersebut, saya tidak sempat mengambil gambar atau memfoto tiap-tiap proses yang cukup menegangkan. Saya hanya sempat mem-video-kan sepenggal proses pemilihan itu. Bukan keseluruhan proses.
Selain sebagai peserta pemilihan (sebagai pemilih), saya juga berusaha merekam peristiwa penting yang akan menjadi sejarah bagi pengawas sekolah di kabupaten kami.
Justru, setelah acara pemilihan usai, saya baru sempat mengabadikan atau memotret dua kandidat "ketua" pengawas jenjang SMP tersebut. Foto saya ambil saat Pak Anas Baenana mengetik pembagian tugas untuk kegiatan verval (verifikasi dan validasi) pada akhir Januari 2023. Di samping Pak Anas duduk Pak Mokhamad Syafii, sang ketua terpilih. Di belakang mereka, berdiri Pak Sugeng Mardisantoso dan Pak Imam Mudin.
Meskipun baru saja bersaing dalam perebutan suara, kerja sama untuk agenda pengawas tetap terjalin akrab. Pemilihan ketua merupakan sebagian dari proses yang memang harus dilakukan.
Sembilan pengawas sekolah jenjang SMP akan bekerja sama untuk menuntaskan tugas yang sudah menanti. Setelah kami melakukan sidak awal semester kedua, program selanjutnya harus disusun. Untuk membuat suatu program diperlukan pemikiran dari para pengawas.
Ketua perlu masukan dari pengawas lain. Tidak bekerja sendiri. Koordinasi harus selalu dilakukan agar tujuan dapat tercapai sesuai harapan.
Saat waktu bergulir agak siang, sebagian pengawas keluar untuk melakukan aktivitas lain. Sementara itu, lima pengawas yang masih bertahan di kantor bersepakat untuk pergi ke warung soto DPR (Di bawah Pohon Rindang).
Mobil pribadi Pak Anas Baenana yang dipakai. Lima orang cukup satu mobil. Duduk di samping driver adalah Pak Jumio. Pada bangku tengah, Pak Imam Mudin duduk di samping Pak Habel Hewi. Nah, saya, Suprihadi, duduk di bangku belakang. Tukang memotret!
Warung soto DPR tutup. Sepi jalanan di depan warung soto itu. Biasanya, jalan di dekat kantor kemenag kabupaten itu selalu penuh kendaraan yang diparkir.
Kami pun berdiskusi untuk menentukan warung lain yang tidak jauh lokasinya dari warung soto DPR. Akhirnya diputuskan menuju warung bakso Mitra 99.