Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mendung Awet, Cucian Tidak Kering

8 Januari 2023   16:56 Diperbarui: 8 Januari 2023   16:58 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu di tempat isi ulang air minum (dokpri)

Mendung Awet, Cucian Tidak Kering

Pergantian jadwal atau pertukaran jadwal bisa menimbulkan dampak baik dan buruk. Dampak baiknya, semua aktivitas dapat terkendali. Dampak buruknya, rencana selanjutnya, bisa jadi tidak seperti yang diharapkan.

Pada hari Sabtu malam seharusnya saya mencuci pakaian. Dalam kurun waktu lebih tiga puluh jam, pakaian bisa kering. Meskipun sinar surya tidak terlalu kuat, biasanya pakaian yang dijemur semalaman (tentu kena angin) ditambah sekitar tujuh jam (pagi hingga sore hari) akan kering 80-90 persen.

Berhubung jadwal mencuci dimundurkan pada pagi hari Ahad, otomatis tidak bisa kering hanya dalam waktu kurang dari sembilan jam. Apalagi cuaca mendung. Apa boleh buat. Nasi sudah menjadi bubur. Agenda menyetrika pada Ahad sore tidak dapat dilakukan mengingat pakaian yang dijemur baru 50-60 persen keringnya.

Menunggu di tempat penjual air minum isi ulang (dokpri)
Menunggu di tempat penjual air minum isi ulang (dokpri)
Cuaca mendung seharian sangat berdampak. Dengan mengetahui kondisi seperti itu, saya harus membuat jadwal baru agar agenda lain dapat dimajukan atau ditukar waktunya. Kebetulan galon air minum kedua sudah habis. Saya pun menjadwalkan untuk membeli air minum isi ulang segera.

Saat menunggu galon diisi oleh karyawan di tempat pengisian air minum isi ulang, saya menyaksikan beberapa remaja sedang berolah raga lari. Mereka ada beberapa remaja yang penuh semangat menggerakkan fsiknya.

Ahad sore memang waktu tepat untuk "keluar rumah". Cuaca yang mendung sangat mendukung. Sinar surya yang malu-malu memancar tidak terlalu berpengaruh.

Saya merasakan bahwa suasana sore cukup hidup. Jalanan di depan tempat penjual air minum isi ulang itu tergolong jalan yang cukup ramai. Betapa tidak. Ada empat jalan (pintu keluar) dari Perumahan Penajam Indah Lestari km 1,5 tempat kami tinggal. Tidak jauh dari tempat itu ada simpang jalan baik di sisi kiri maupun sisi kanan.

Ada perempatan di sisi kiri dan ada pertigaan di sisi kanan dekat SD 003 Penajam. Pengguna jalan yang naik sepeda motor harus berhati-hati karena banyak mobil atau sepeda motor yang tiba-tiba muncul dari mulut jalan perumahan.

Ahad sore yang mendung saya tidak terlalu murung. Meskipun urung menyetrika, saya dapat memajukan agenda rutin lain. Dengan membeli air minum isi ulang sore itu, berarti paling lambat delapan hari ke depan saya baru membeli air minum isi ulang lagi.

Satu galon rata-rata habis dalam waktu empat hari. Dua galon hari ini penuh semua. Nanti malam, saat akan merebus air untuk minum kopi, baru akan berkurang satu cerek kecil.

Menjelang senja, saya menyiapkan berkas yang akan digunakan untuk rapat atau pertemuan pekan depan. Pak korwas, Sugeng Mardisantoso sudah mengumumkan di WAG Pengawas Penting. Dengan melakukan persiapan lebih awal, hati menjadi tenang. Tidak terburu-buru pada hari H.

Semoga esok mendung sudah berganti sinar surya yang terik. Pakaian yang dijemur semoga segera kering. Rutinitas menyetrika semoga segera dapat terlaksana. Sekali tertunda, akan semakin menumpuk pekerjaan. 

Penajam Paser Utara, 8 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun