Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berkumpul untuk Kebersamaan

7 Desember 2022   20:17 Diperbarui: 7 Desember 2022   20:40 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekumpul untuk Kebersamaan

Suasana ruang pengawas sekolah disdikpora PPU cukup ceria sejak pagi hari. Pak Sukoco, pengawas SD datang lebih awal dan dengan suka rela mengepel lantai Ruang Pengawas 2. Hal itu sering dilakukan. Namun, tidak banyak yang menyaksikan aksi Pak Sukoco yang ikut menjaga kebersihan ruang tersebut.

dokpri
dokpri
Beberapa pengawas yang hadir kemudian ada yang tetap bertahan dan ada yang akan melakukan monev ke sekolah binaan. Hari Rabu tanggal tujuh Desember 2022 itu banyak pengawas yang hadir di kantor. Sebagian ada yang datang khusus karena ada undangan resepsi pernikahan.

Putri Pak Syamsuddin (pengawas PJOK jenjang SD) dinikahkan pada hari Rabu itu. Pagi dinikahkan, siang hari langsung acara resepsi. Undangan sudah disebarkan pada hari Senin dua hari sebelumnya.  

dokpri
dokpri
Suasana pada Ruang Pengawas 1 cukup meriah. Canda tawa antarpengawas diselingi makan gorengan yang dibeli oleh Hj. Sri Kamariah di kantin. Gorengan yang masih hangat itu dimakan dengan sambal kacang. Pisang goreng, ubi goreng, tahu isi, dan tempe goreng yang sempat saya lihat. Pak Mokhamad Syafii, Pak Jumio, dan Hj. Sri Kamariah duduk dalam satu deret.

dokpri
dokpri
Pak Sukoco terpaksa berdiri karena tidak ada kursi yang kosong. "Markas" Pak Sukoco memang di Ruang Pengawas 2 sehingga di Ruang Pengawas 1 itu ia rela berdiri. Pak Habel Hewi duduk di antara mbak Vivi, dan Pak Mokhamad Syafii.

dokpri
dokpri
Agak siang sedikit, Pak M. Hanafi menerima tamu dari kepala sekolah binaan, yaitu Bu Darmawati, kepsek SMP 24 PPU di Bukit Subur. Keduanya berkomunikasi di Ruang Pengawas 2. Berhubung para pengawas berkumpul di ruang satu, ruang dua sepi. Pak M. Hanafi dapat lebih fokus menerima konsultasi di sana. Bu Darmawati pun tidak canggung untuk menyampaikan sesuatu yang ingin disampaikan untuk mendapatkan masukan atau saran dari pengawas pembinanya.

dokpri
dokpri
Semakin siang, pengawas yang datang semakin banyak. Pak Prayitno, Pak Tri Wahjoedi, dan Pak Agus menempati kursi yang ditinggalkan pengawas sebelumnya. Kami memang suka berpindah-pindah tempat duduk. Terkadang duduk di bangku panjang di luar. Terkadang masuk ke ruang lobi disdikpora atau ke ruang pada bagian tertentu untuk suatu urusan.

dokpri
dokpri
Pada saat beberapa pengawas asyik berbincang banyak hal, staf ruang pengawas, mbak Vivi membuatkan minuman hangat. Satu per satu ditanya jenis minuman hangat apa yang diinginkan. Stok aneka kopi saset-an cukup banyak di lemari kayu.

dokpri
dokpri
Pengawas jenjang SMP semakin banyak yang masuk ke ruang satu. Selain Pak Mokhamad Syafii, Pak Tri Wahjoedi, Pak Habel Hewi, dan Pak Prayitno, ada Pak Mukafik yang jarang kena "jepretan" saya. Dengan mengenakan seragam kemeja putih, para pengawas tampak lebih muda.

Setelah agak siang, kami berangkat menuju tempat acara resepsi pernikahan putri Pak Syamsuddin di seberang jalan Kelurahan Nenang, dekat dengan SD 002 Penajam. Ada tiga mobil yang diisi para pengawas, penilik, staf ruang pengawas, dan petugas kebersihan perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun