Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kewajiban Tiap Bulan

6 Desember 2022   19:59 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:29 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kewajiban Tiap Bulan

Setiap keluarga memiliki kewajiban untuk dilaksanakan sebulan sekali. Istilah yang sering kita dengar adalah kebutuhan bulanan atau pengeluaran rutin bulanan. Mengapa disebut pengeluaran rutin bulanan? Ya. Dana yang dikeluarkan satu bulan sekali dan bersifat rutin, seperti membayar tagihan rekening listrik (PLN), tagihan rekening air (PDAM), dan tagihan untuk berlangganan internet (misalnya IndiHome).

Selain itu, keluarga tertentu ada yang harus membayar cicilan utang, seperti membayar angsuran/cicilan rumah, cicilan mobil, cicilan sepeda motor, cicilan peralatan rumah tangga, asuransi, dan mungkin masih banyak lagi angsuran atau cicilan yang harus dibayar satu bulan sekali.

Mengapa Suka Utang?

Masyarakat Indonesia ada yang konsumtif. Mereka mudah tergoda dengan promosi atau iklan dari berbagai media. Iming-iming cicilan ringan, tanpa uang muka (DP), dan sejumlah bonus sering membuat sebagian ibu rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga) untuk berutang (kredit barang/membeli barang secara kredit).

Barang yang ditawarkan sebenarnya belum terlalu dibutuhkan. Namun, iming-iming bonus dan berbagai hal yang tampaknya "menguntungkan" membuat sebagian orang terjebak untuk berutang.

Di rumah sudah mempunyai peralatan rumah tangga yang lengkap. Kemudian ada iklan atau promosi tentang alat rumah tangga yang konon lebih canggih, lebih hemat, dan seabreg kelebihan. Tergodalah seorang ibu rumah tangga yang terbuai oleh bujuk rayu sang penjual. Msuklah dalam perangkap! Utang baru menjadi beban. Padahal peralatan itu belum terlalu mendesak untuk dibeli karena masih ada alat sejenis yang masih layak pakai di rumah.

Pada hari Selasa tanggal enam Desember 2022 saya merasa gelisah sejak pagi hari. Kegelisahan itu dipicu oleh keterlambatan dalam melaksanakan kewajiban. Biasanya setiap tanggal lima saya melakukan pembayaran tagihan rekening air, listrik, dan internet. Terlambat sehari tetapi saya merasa kurang nyaman.

Di kantor, setelah melakukan kewajiban "pinjer" (fingerprint), saya berkomunikasi dengan beberapa pengawas yang bersiap untuk melakukan monev pelaksanaan asesmen sumatif dan PAS (Penilaian Akhir Semester). Pak Machmud sudah mempunyai janji dengan Pak Supardjo Rustam untuk melakukan monev ke wilayah Kecamatan Waru. Sementara itu Pak Sukoco akan monev ke sekolah yang cukup dekat dengan kantor disdikpora.

Baru asyik mengobrol dengan beberapa kawan pengawas, datang Pak Imam Mudin, pengawas dari wilayah Kecamatan Babulu. Saya menanyakan urusannya datang ke kantor disdikpora. Rupanya ia akan mengurus pajak sepeda motor dinas. Kebetulan sudah waktunya ganti plat nomor. Untuk itu, diperlukan BPKB. Ada beberapa pengawas yang dipinjami sepeda motor dinas pada bulan ini harus mengganti plat nomor (tentu bayar pajak tahunan juga).

Setiap peminjam berkewajiban untuk mengurus sendiri ke tempat pembayaran pajak dan tempat ganti plat nomor kendaraan di Samsat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun