Diferensiasi Konten
Materi atau bahan yang harus dipelajari seorang peserta didik boleh tidak sama dengan materi peserta didik lain meskipun indikator atau tujuan pembelajaran sama. Untuk peserta didik yang kemampuan kognitifnya masih rendah dapat diberi konten atau bahan belajar yang sederhana. Untuk peserta didik yang berada pada level sedang, konten atau bahan belajar dengan tingkat kesulitan sedang. Kemudian, untuk peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif paling tinggi diberi konten atau bahan belajar dengan tingkat kesulitan yang tinggi pula.
Pembedaan konten ini penting agar peserta didik yang kemampuan kognitifnya masih rendah dapat menyerap atau memahami dengan baik. Untuk peserta didik yang kemampuan kognitif paling tinggi akan cepat bosan kalau konten yang diberikan sama dengan konten untuk temannya yang kemampuan kognitifnya masih rendah.
Selain tingkat "kesulitan atau kemudahan" konten/bahan belajar, jenis atau ragam konten dapat pula dibeda-bedakan. Kita ambil contoh untuk pelajaran bahasa Indonesia. Pada saat siswa akan belajar materi tentang "struktur berita", guru dapat menyiapkan contoh atau bahan belajar sesuai minat atau kesukaan peserta didik.
Jika ada peserta didik menyukai bidang olah raga, guru perlu menyiapkan contoh berita berkenaan dengan olah raga. Jika ada peserta didik menyukai budaya, guru harus menyiapkan contoh berita terkait kebudayaan. Jika ada peserta didik menyukai bidang teknologi, guru harus menyiapkan contoh berita atau artikel terkait teknologi. Dengan menyiapkan contoh-contoh berita seperti itu, semangat peserta didik untuk belajar "struktur berita" akan tinggi.
Di sini guru dituntut untuk kreatif dan menyediakan waktu khusus untuk menyiapkan semua bahan belajar untuk peserta didik.
Diferensiasi Proses
Untuk memahami bahan belajar, satu peserta didik dengan peserta didik lain boleh berbeda-beda caranya. Mereka yang suka mendengarkan harus difasilitasi. Mereka yang suka audio visual harus difaslitasi juga. Demikan pula bagi peserta didik yang lebih suka mengerjakan atau melakukan suatu aktivitas, guru harus memfasilitasi agar peserta didik itu dapat melakukan aktivitas belajarnya dengan praktik (beraktivitas).
Dalam hal ini guru harus benar-benar kreatif dalam mendesain tempat dan fasilitas belajar untuk semua peserta didik.
Diferensiasi Hasil/Produk
Pada setiap aktivitas belajar, umumnya dituntut suatu hasil atau produk. Guru perlu mengarahkan setiap peserta didik agar dapat menghasilkan atau memunculkan suatu hal yang merupakan hasil dari proses belajar. Dengan konten "Struktur Berita" guru dapat mengarahkan siswa untuk dapat menghasilkan (pilihan):
- Rangkuman atau deskripsi tentang "Struktur Berita"
- Puisi tentang "Struktur Berita"
- Poster terkait "Struktur Berita"
- Komik atau karikatur terkait "Struktur Berita"
- Naskah drama pendek dengan tema "Struktur Berita"
- Naskah pidato pendek tentang "Struktur Berita"
- Video pendek terkait "Struktur Berita"
- Dan lain-lain