Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (5)

15 Oktober 2022   04:20 Diperbarui: 15 Oktober 2022   05:27 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (5)

Awan putih terlihat sangat bagus pada ketinggian. Saya dapat menyaksikan lewat jendela pesawat Lion Air, warna putih seperti kapas menggumpal-nggumpal. Saya berdecak kagum atas kuasa Yang Maha Indah. Warna putih terlihat begitu elok pada beberapa tempat yang membentuk pemandangan sangat menakjubkan.

Perjalanan pada hari Kamis tanggal tiga belas Oktober 2022 hampir mencapai tujuan. Petugas dalam pesawat menginformasikan bahwa pesawat sudah akan mendarat di bandara Ngurah Rai, Denpasar. Wajah kami semakin sumringah meskipun perjalanan sejak pagi sudah kami lalui.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Turun dari pesawat kami dijemput dua bus yang cukup besar. Kami dibawa menuju ruang kedatangan penumpang. Selanjutnya kami berjalan kaki menuju tempat pengambilan bagasi. 

Perlu beberapa waktu untuk menunggu barang-barang bawaan para ibu pengawas. Setelah barang-barang didapatkan, troli pun digunakan untuk membawa keluar barang-barang tersebut.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya menyempatkan waktu untuk berswafoto di dekat tulisan selamat datang di dekat pintu keluar. Sementara itu, Pak Jumio mengajak kami para pengawas dari PPU untuk menunggui Pak Puji Syamsuri dan rombongan yang sedang menunggui bagasinya. Rombongan mereka agak lama menunggui satu koper berwarna pink.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Usut-punya usut, koper yang ditunggui itu muncul dari tempat "rombongan" tas/koper berjalan paling akhir dan kondisi koper sebagian sudah rusak. Bahan koper terbuat dari bahan yang bisa pecah (semacam plastik tebal).

Kami keluar dijemput oleh petugas penjemputan dari panitia. Ia bawa tulisan yang menandakan sebagai penjemput peserta munas V APSI. Kaos yang dikenakan sangat mencolok sehingga kita mudah melihat dari arah mana saja.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kami pun didata. Ia bawa catatan nama-nama peserta munas V APSI. Nama peserta yang sudah datang ditandai dengan spidol stabilo berwarna. Petugas penjemput merasa senang karena cukup banyak peserta yang datang hampir bersamaan dengan kedatangan kami.

Berhubung peserta yang datang bersamaan cukup banyak, petugas penjemput mengatakan bahwa kami akan dinaikkan bus dan kami diminta untuk bersabar menunggu.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setelah beberapa saat kami menanti, bus yang berukuran sedang pun tiba. Kami segera bergegas memasukkan koper dan tas-tas ke dalam bagasi yang terletak pada bagian belakang bus. Selanjutnya para pengawas dari berbagai daerah itu naik ke dalam bus dan memilih kursi yang masih kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun