Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyiapkan Masa Depan

3 Oktober 2022   19:27 Diperbarui: 3 Oktober 2022   19:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Menyiapkan Masa Depan

Kehidupan di masa lalu adalah sejarah. Kehidupan di masa sekarang adalah "menyelesaikan masalah" dan kehidupan di masa depan adalah cita-cita.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa peristiwa satu atau dua hari ke depan adalah bagian dari rencana atau cita-cita kita. Sikap, perilaku, ucapan atau sesuatu yang kita lakukan hari ini bisa jadi menimbulkan akibat pada waktu yang akan datang.

Berbuat baik, banyak berkunjung ke rumah kawan lama, dan aktivitas positif lain akan menimbulkan dampak pada beberapa waktu yang akan datang.

Ada kucing kelaparan, kita beri makan sepotong daging atau secuil lauk yang akan kita makan, dampaknya akan kita rasakan beberapa waktu yang akan datang. Mungkin, pada saat kita nanti kehausan di suatu kegiatan, tiba-tiba ada seseorang yang tidak kita kenal menyodorkan satu botol air mineral.

Pada kesempatan lain kita melihat ada pemulung yang duduk lesu di sebuah emper toko. Saat itu kita habis berbelanja buah-buahan. Tidak ada salahnya, satu atau dua butir jeruk yang kita bawa itu, misalnya, kita berikan kepada pemulung itu.

Berbuat baik yang sederhana dan terlihat kecil, bukan berarti tidak berguna atau perbuatan sia-sia. Justru dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil dan dilakukan secara terus-menerus, kita akan memperoleh kebaikan dari orang lain yang tidak kita duga.

Balasan yang kita terima atas kebaikan 'kecil' yang kita lakukan merupakan sesuatu yang sebenarnya dapat direncanakan semua orang. Tentu saja, niat kita bukan untuk mendapatkan balasan. Menolong, ya, menolong. Soal balasan itu urusan nanti.

Masa depan kita akan bahagia atau sengsara bergantung pada kelakuan, sikap, dan ucapan kita saat ini. Semakin sering kita berucap kalimat yang baik-baik, santun, dan penuh nasihat, rasa nyaman pasti akan kita rasakan.

Jangan menunda untuk berbuat baik sekecil apa pun. Jangan hiaraukan apa kata orang saat niat kita tulus untuk membantu orang lain. Dunia memang tempat beraneka sifat manusia terekspos. Kita tidak perlu sedih atau berduka ketika orang lain tidak menghargai kebaikan yang kita lakukan.

Terus lakukan dan lakukan terus kebikan.

Penajam Paser Utara, 3 Oktober 2022      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun