Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Belum Juga Mulai Menulis?

24 September 2022   06:56 Diperbarui: 24 September 2022   07:02 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa Belum Juga Mulai Menulis?

Tidak sedikit orang yang mempunyai keinginan menulis seperti orang lain yang sudah mempunyai banyak tulisan, baik berupa buku antologi maupun tulisan di media online. Keinginan untuk menulis itu terdorong oleh beberapa hal, antara lain: 1) ingin seperti orang lain yang sudah aktif menulis; 2) ingin dikenal dan terkenal sebagai penulis; 3) ingin memperoleh penghasilan (tambahan) dari hasil menulis.

Apakah keinginan orang-orang seperti itu salah? Tentu saja, TIDAK. Kesalahan mereka hanya satu: BELUM JUGA MULAI MENULIS.

Mereka adalah orang-orang yang hanya termotivasi sesaat ketika ada workshop, bimtek, atau mendengar cerita dari orang yang sudah sering menulis.

Setelah workshop dan bimtek berlalu, keinginan tinggallah keinginan. Satu kalimat pun belum disusun untuk "projek" keinginannya itu.

Lantas, bagaimana menanggulangi masalah seperti itu?

Gampang! Paksa orang-orang seperti itu untuk mulai menulis. Apa? Dipaksa? Bagaimana cara memaksanya?

Langkah Pertama

Ajak menulis bersama-sama dalam ruang/tempat yang sama. Mereka boleh menulis menggunakan laptop, gawai/ponsel, atau menulis di kertas menggunakan pulpen/pensil.

Apa yang ditulis?

Pada awalnya, mereka diminta menuliskan kalimat seperti di bawah ini (sekadar contoh, boleh kalimat berbeda).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun