Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pengimbuhan (Afiksasi) yang Keliru Tidak Perlu Ditiru

3 September 2022   10:30 Diperbarui: 3 September 2022   10:37 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kata dasar yang diberi imbuhan atau afiks ada yang berubah bentuk dan ada yang tetap. Para pengguna bahasa Indonesia sering menggunakan kata yang proses pengimbuhannya keliru. Padahal, pedoman atau aturan sudah ditetapkan. Berhubung kata yang keliru itu banyak dipakai orang, ada anggapan kata tersebut sudah baku atau sesuai pedoman EYD.

Afiks atau imbuhan terdiri atas empat macam, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Semua afiks tersebut lazim bergabung dengan kata-kata yang sehari-hari kita gunakan, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Prefiks me- termasuk produktif. Banyak kata sehari-hari yang berawalan me- seperti membaca, menulis, menyapu, menyetrika, mengupas, dan sebagainya.

Ada aturan yang sering disebut hukum k, p, t, s. Kata dasar yang diawali huruf k, p, t, s akan luluh (berubah).

Contoh:

me- + kunci = mengunci

me- + pukul = memukul

me- + timpa = menimpa

me- + sapu = menyapu

Hukum k, p, t, s dengan kata dasar yang terdiri atas dua suku kata tidak menimbulkan masalah berarti. Apabila kata dasar terdiri atas tiga suku atau lebih, barulah timbul masalah. Kita perhatikan contoh berikut.

me- + kelupas = mengelupas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun