Mohon tunggu...
H. Supratman Hamid
H. Supratman Hamid Mohon Tunggu... profesional -

biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serupa tapi Tak Sama Iriana dengan Marshanda

31 Juli 2014   17:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:46 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir2 ini media ramai dgn jilbab Iriana dan marshanda, banyak cemooh berdatangan, bahkan ada yg mengatakan mereka meledek Allah. Pada hal apa gunanya meledek Allah, Allah itu tak pernah merasa diledek karena ga ada untung ruginya bagi Allah, mau diledek kek mau di hornmatin kek bagi Allah ga butuh sedikitpun dan ga ngaruh sedikitpun dari perilaku mahluknya .

Sesungguhnya bagi mahluk, perilakunya bukan untuk Allah yg menciptakannya tapi untuk dirinya sendiri, Allah memang menyuruh tapi ga membutuhkan, hanya menyuruh demi kebaikan mahluknya itu sendiri, itulah kasih sayang Allah kepada mahluknya.

Allah maha tahu, jangan dikira ga tahu, jangankan apa yg nampak yang tersembunyi dilubuk hatipun Allah maha tahu. Allah ga mendengar apa yg dikatakan mahluknya tapi Allah akan merekam apa yg ada dihati mahluknya.

Mahluk akan sesuka hatinya memperlakukan Allah, membohonginya, menipunya, tapi Allah ga terbohongi, ga tertipu. Mahluk sering mempermainkan Allah   tapi Allah ga merasa dipermainkan, Allah ga marah apa lagi benci, Allah mempunyai kasih sayang yg maha besar.

Apa yg serupa dengan kedua orang di atas? Keduanya sama2 mempunyai nama besar akhir2 ini, yang satu cewek cantik, cerdas dan pinter sebagai artis yg digandrungi publik, marshanda melepas jilbabnya setelah bercerai dgn suaminya. Sedangkan yg satu lagi seorang wanita lembut, seorang ibu dan seorang isteri Capres, ibu Iriana melepas jilbabnya setelah usai kampanye yg baru saja dikenakannya selama kampanye.

Publik ramai, media ikut ramai, berbagai komentar bartaburan, ada yg kecewa ada yg menanggap biasa, ada yg cuek dan ada juga yg bilang mempermainkan Allah.

Yang disayangkan mengapa rakyat kita gampang tertipu dengan penampilan, orang indonesia ini sangat muda sekali untuk ditipu. Orang pinter baca doa lantas dikatakan dia ustazd, orang pinter imam lantas dikatakan dia beriman, orang menyelendangkan sorban lantas dikatakan dia kyai, padahal itu semuanya ga menjamin sesuai dgn isinya, berapa susah se menghapal doa sapu jagad? Berapa susah se belajar jdi imam shalat? Berapa se harga selembar sorban di tanah abang? Memang susah kalau sudah jadi kodrat bangsa yg gampang ditipu, mudahnya menipu rakyat segampang membalikkan telapak tangan.

Wahal rakyat yg kebanyakan berbahagialah dgn hidupmu yg kenyang mengkonsumsi output tipsani. Kapan bisa berubah untuk melihat segala sesuatu dgn hati, dengan nalar, kapan bisa berubah utk tidak lekas silau dgn penampilan seseorang, jangan pertarohkan hidup ini dgn sesuatu yg ga jelas yang hanya melihat dari lahiriah semata. Jadilah hidup yg ga mempan dipermainkan pemandangan lahiriah, jadilah hidup ini ga mudah terpengaruh dgn penampilan.

Berhentilah jadi alat tipsani, orang bisa naik derajat, bisa naik pangkat, bisa jadi apa saja dgn karena penampilan, berhentilah jadi objek pencitraan, objek tipsani ( tipu sana tipu sini ).

Semoa kita jadi manusia2 yg relax, yg ikhlas dan yang damai tanpa silau dgn lahiriah seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun