Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan dari Menghadiri Konferensi Internasional 21-24 Agustus di Bali

23 Agustus 2024   05:38 Diperbarui: 23 Agustus 2024   07:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Syukur alhamdulillah Allah memberikan kesempatan kepada penulis mengikuti pertemuan tahunan Pepsili (Perjimpunan program studi ilmu lingkungan seluruh Indonesia) dan Konferensi Internasional the 16th Asia Impact Assessment di Denpasar Bali dari 21 samapai 23 Agustus 2024. Istri penulis Prof Nurhayati merupakan anggota delegasi asal Unsri. Penulis ikut juga sebagai utusan dari prodi S2 Ilmu Pertanian UM Palembang. 

Melepas bibit ikan 

Dari acara pengabdian pada acara tersebut kami diberi kesempatan untuk melepaskan bibit ikan teluk benoa Denpasar bali. Bibit ikan yang disediakan panitia beragam yakni bibit ikan lele dan ikan nila. Setelah itu peserta diajak untuk menekusuri pembimbitan mangrove. Ada jembatan kayu di lahan mangrove sepanjang 150 m. Areal pemmbibitan mangrove di teluk benoa ini merupakan areal percontohan mangrove yang dijadikan tapak yang dipertontonkan kepada peserta delegasi  G20 tahun 2022 lalu. 

Peserta dari korea
Peserta dari korea

Dalam konferensi itu peserta juga dilibatkan pada acara restorasi coral reef di pantai Mengiat Bali. Pesrrta diberi kesempatan utuk menanam coral reff pada struktur yang dibuat dari besi ukuran 10 mm. 

Menanam coral reef
Menanam coral reef

Pada struktur besi itu peserta mengingkatkan coral reef dengan pengikat plastik dan mengingkatkan nama-nama peserta dari berbagai negara meliputi Jepang, Korea dan Indonesia termasuk juga peserta daru Thailand. Diharpakan coral reef akan memenuhi struktur besi itu dalam 3 tahun ke depan. Bali bay Harmony yang menjadi mitra panitia konferensi internasional itu telah melakukan restorasi terumbu karang di beberapa tempat di Bali dan Lombok. 

Prof Ida Ayu Astini, chairperson 
Prof Ida Ayu Astini, chairperson 

Prof Ida Ayu Chairperso  konferensi itu nenyatakan senang karena telah dapat menjalankan tugas sebagai organizinh committee pertemuan Pepsili dan konferensi internasional  the 16 Asia Impact Assessment itu dengan lancar. Menurut Prof Ida Ayu sejumlah kegiatan pengabdian kepada kasuarakat juga sukses dilaksanakan antara lai penebaran bibit ikan, penyuluhan tentang pembibitan vegetasi bakau kepafa masyarakat dan realstorasi terumbu karang atau coral reef di lepas pantai Mengiat Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun