Bismillah,
Mendaki gunung dan melakukan pengabdian krpada masyarakat setempat adalah dua kegiatan kami di IMPALM Sriwijaya pada tahun 1980-an. Penulis bergabung ke dalam organisasi himpunan mahasiswa pencipta alam itu pada tahun kedua setelah memasuki Fakultas Pertanian Unsri pada tahun 1978. Tulisan ini menceritakan  kenangan sewaktu mendaki gunung Seminung Pada tahun 1981.
Pendakian pertama
Penulis dan sejumlah mahasiswa resmi menjadi anggota Ikatan Mahasiswa pencinta alam FP Unsri pada tahun 1979. Bergabungnya penulis dengan Kelompok pencinta alam ini memang tidak mengejutkan karena sejumlah alasan.
Pertama, penulis berasal dari keluarga yang akrab dengan alam. Ayah, ibu, kakek, nenek adalah petani padi sawah dan pekebun kopi dan durian. Jadi ketika ada yang mengajak kepada perkumpulan untuk mencintai alam maka secara otomatis ada panggilan untuk bergabung.
Kedua, mencinta alam.berarti awal yang baik untuk mencintai penciptnya. Penulis dididik di madrasah ibtidaiyah muhammadiyah yang sarat dengan nuansa agama. Agama itu mengatur hubujgan manusia kepada penciptanya dan hubungan kepada sesama manusia dan mengatur hubungan antara manusia dengan ciptaan yang lain seperti sungai, danau, pohon, gunung dan sebagainya.
Ketiga, mendaki gunung, menyeberangi sungai dan melintas dan menjelajahi hutan merupakan bagian dari kehidupan penulis dari waktu ke waktu. Berjalan kaki dari Tanjung Sakti menuju dusun Lubuk Langkap adalah hal yang lebih disukai daripada melintasi Bengkulu-Manna dwngan kendaraan mobil atau bis jika pergi dan pulang merantau ke Palembang.
Menjadi ketua
Pada ekspedisi pendakian gunung Seminung pada tahun 1980 penulis dipilih oleh para senior sebagai ketua pendakian. Tujuan pendalian tetap sama yakni menjadi ajang untuk meresmikan keanggotaan IMPALM yang baru. Anggota IMPALM diresmikan keanggotaannya di puncak sebuah gunung. Pada waktu sejumlah anggota IMPALM yang baru setelah melakukan diksar di daerah Ogan Ilir diresmikan keanggotannya pada saat pendakian gunung Seminung.
Gunung Seminung adalah gunung yang terletak di perbatasan Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, dengan Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatra Selatan. Sama seperti Gunung Merapi, gunung ini merupakan "gunung antar-provinsi".
Ada kejadian aneh
