Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gonjang-Ganjing Penyebab Banjir di Kalsel dan Seluruh Tanah Air

21 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 21 Januari 2021   16:36 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengelolaan ruang dan lahan secara terpadu mesti dilakukan oleh para pihak. Pemerintah agar mengawasi perusahaan yang nakal. Pemerintah mesti ingat bahwa kalianlah yang memberi ijin para pengusaha untuk menebang hutan lalu membiarkan mereka tidak membuat danau raksasa, tidak menanami lahan, tidak mencegah erosi, tidak mengembalikan nilai CC kembali seperti semula.

Untuk kasus banjir di puncak, longsor di Sumedang, banjir di Kalsel, banjir di Bandung kata kuncinya sama saja yakni "terjadi kerusakan ruang dan lahan" secara masif. Penambangan batubara, lembangunan vila dan perumahan di lahan konservasi adalah tipologi penggunaan lahan yang merusak nilai "catchment charabteristics" atau CC wilayah dari mendekati angka Nol hinngga mendekati angka 1. 

Belum lagi dari kacamata non ilmiah. Dari kacamata agama, musibah banjir adalah karena telah terjadinya kezaliman yang masif kepada alam, kepada rakyat dan kepada tuhan YME. Kezaliman kepada alam telah dijelaskan sebelumnya. Kezaliman kepada rakyat antara lain bahwa rakyat kecil tak pernah menikmati "buah" dari penambangan, pembangunan villa mewah selain kesengsaraan berupa pencemaran dan banjir. Kezaliman kepada tuhan adalah adanya kesombongan para pihak yang dengan serakahnya "memperkosa" bumi ciptaan tuhan. 

Saya mohon komentar dari pembaca untuk kebaikan negara kita ini.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun