Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menggapai Hidup Bahagia

24 Oktober 2020   04:18 Diperbarui: 24 Oktober 2020   04:26 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Setiap diri manusia ingin sekali bahagia. Orang kota, orang desa, orang kaya orang miskin, orang besar orang kecil, orang pintar orang bodoh, orang terpelajar orang tak sekolah. Semua ingin bahagia. Tapi apakah bahagia itu milik sekelompok manusia saja? Atau semua orang bisa bahagia? Tulisan ini mencoba membahas tips menggapai hidup bahagia.

Bahagia itu ada harta?

Mungkin bahagia itu ada pada harta? Buktinya semua orang senang harta. Buktinya orang kota orang desa kerja keras untuk mencari harta. Buktinya kebanyakan orang hati-hati membelanjakan uang takut hartanya habis.

Walau kadang hartanya habis juga karena banyak sebab. Ada anak yang kecanduan narkoba, ada anak yang kecanduan rokok, ada yang kecanduan minum, hidup foya-foya dsb.

Manusia zaman dulu yang paling bahagian mestilah qorun. Karena qorun mempunyao harta yang paling banyak. Jiia ada harta tertimbun dalam bumi maka langsung orang mwngaitkannya dengan qorun. Itu pasti harta qorun. Tapi apakah qorun bahagia? Ternyata tidak. Dia ditenggelamkan ke dalam bumi berikut hartanya yang banyak itu.

Pada zaman modern ini orang di seluruh dunia mencoba keras untuk meniru qorun dengan mengumpulkan harta yang banyak. Apakah qorun-qorun kecil itu bahagia?

Ternyata tidak. Banyak manusia tidak bahagia walau banyak harta. 

Apa manusia bahagia karena kuasa?

Ya siapa tahu karena manusia bahagia karena lama berkuasa, luas wilayah kekuasaannya, banyak hartanya, banyak pengikutnya. Kalau begitu yang paling bahagia berarti Firaun. Dia berkuasa 350 tahun. Wilayah kekuasaannya hampir seluruh dunia.

Ternyata Firaun tidak bahagia. Dia mengalami kesusahan waktu sakratul maut. Dia mati tenggelam. Siapa yang menenggelamkan? Allah. Pemilik alam semesta ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun