Suami jual istri
Belakangan di Surabaya ada suami tega menjual istri dengan kedok pijat refleksi. Karena ekonomi sulit selama pandemi covid 19 maka pasangan HM melakukan prostitusi dengan pola "threesome" pasangan itu mendapat imbalan Rp 600 ribu per sekali persetubuhan itu. Sungguh memalukan dan memilukan. Demikian Kompas.com (24.7.2020).
Suami, mulai dari Makanan hingga Pemimpin
Banyak pelajaran yang diperoleh dari pembahasan kita tentang kue suami kali ini. Pertama, lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalang, lain suku lain adat dan budayanya. Suami adalah kue asal ubi parut yang dikukus dan diberi gula. Banyak macam kue suami ini.
Bila dihubungkan dengan kasus suami jual istri di Surabaya maka kita mesti kembalikan bahwa hidup manusia ini tidak cukup hanya persoalan rongga perut dan rongga kepala saja tetapi yang paling penting adalah rongga dada.
Pengisian rongga dada mesti dilakukan dengan jalan memberi nasehat, mendengarkan nasehat dan menjalankan nasehat tentang apa itu halal, apa itu haram. Itulah agama. Dengan agama hidup jadi terarah. Dengan iptek hidup jadi mudah. Dengan seni hidup jadi indah. Tetapi yang sangat mutlak adalah agama. Tidak ada agama dalam kehidupan manusia itu akan buta. Tetapi jika hanya ada agama tanpa ilmi haram dan halal maka manusia itu akan menjadi manusia zalim. Jika manusianya banyak yang zalim maka akan Allah hadirkan pemimpinnya yang zalim juga.
Pemimpin itu adalah gambaran manusia yang terbanyak dalam suatu kelompok, wilayah atau negara. Maka mari kita tempa diri kita, keluarga kita menjadi orang baik, maka lama kelamaan pemimpin kita akan Allah kirim dari orang baik juga. Wallahualam bishawab.
Jayalah kita semua.