Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musibah Masamba adalah Musibah Kita

16 Juli 2020   05:23 Diperbarui: 16 Juli 2020   06:08 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Turut berduka cita teruntuk pemerintah dan warga Luwu Utara Sulawesi Selatan. Kami sangat terkejut dengan kejadian banjir bandang yang terjadi di kabupaten Luwu Utara ini. Semoga cepat pulih dan kembali normal. Tulisan ini mengupas seputar banjir bandang di kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.

Fenomena banjir di Masamba 

Banjir adalah fenomena alam kiriman dari pemilik alam semesta untuk menguji apakah kita syukur atau kufur kepadaNya. Secara ilmu pengetahuan dan teknologi banjir dapat dijelaskan akibat tidak mampunya suatu kawasan menyerap hujan yang jatuh sehingga terjadi overflow (flood). Dari penjelasan para ahli dan BMKG  tentang banjir bandang di Masamba ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, Luwu utara Sulawesi Selatan adalah daerah yang mempunyai curah hujan tahunan yang sangat tinggi. Curah hujan yang jatuh tanggal 13 Juli itu mungkin mempunyai periode ulang 100 tahun. 

Kedua, sebagai daerah yang sedang membangun wajar saja jika daerah kabupaten Luwu Timur ini mengalami perubahan bentang lahan. Penggunaan lahan yang awalnya dari hutan dikonversi untuk penggunaan lainnya yang menyebabkan perubahan nilai catchment characteristics (CC) dari 0,01 (hutan primer) menjadi 0,9 berupa pertanaman atau ada banyak lahan pemukiman yang nilai CC nya sekitar 1,0 yang berarti semua air hujan yang jatuh dikirim ke bahagian hilir DAS menjadi runoff. Runoff yang jutaan meter kubik per detik akan membawa apa saja dalam perjalanan ke bagian hilir DAS. 

Ketiga, prasarana pengendali banjir umumnya terbatas bahkan jika ada jauh dari memadai.

Keempat, selalu ada pelajaran dari kejadian banjir. Banjir bukan gambaran ketidakmampuan pemerintah daerah dan pusat untuk mengelola daerah. Banjir adalah bukti ada kekuasaan "Superbeing" yang mengatur langit dan bumi yakni Allah swt.

Implikasi ke depan

Banjir bandang di Masamba ini memberi ruang dan waktu kita untuk belajar tentang banyak hal. Pertama, banjir seperti ini berada di luar dari nalar dan kesadaran serta pemahaman kita tentang fenomena alam. Tidak tahu kapan, di mana terjadi banjir bandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun