Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teman Belum Tentu Sahabat

13 Juli 2020   04:37 Diperbarui: 13 Juli 2020   06:55 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua kita pasti banyak teman. Teman itu ada lantaran sejumlah alasan. Saya mempunyau teman facebook, teman belajar, teman satu masjid, teman satu kampus, teman satu grup WA, teman satu wilayah dsb. Tapi teman belum tentu sahabat. Tulisan ini mengupas sedikit tentang beda sahabat dengan teman.

Nabi punya sahabat

Nabi Nuhammad saw mempunyai sahabat yang super banyak. Menurut informasi dari para ulana, sahabat nabi ada sekitar 114 ribu orang. Jumlah ini cukup banyak bahkan sangat banyak. Mengapa nabi menyebut mereka sahabat? Karena mereka mencintai nabi lebih dari keluarga mereka sendiri. Mereka rela mati demi keselamatan nabi akhir zaman. Bahkan mereka sangat bangga jika mati karena menjalankan misi nabi. 

Teman itu belum tentu sahabat

Kita banyak teman tapi belum tentu dia sahabat kita. Sahabat itu selalu ada untuk kita. Dan kita srlalu siap untuk dia. Maka jangan heran jika sahabat itu susah dicari. Kalau teman mudah dicari. Kita dapat teman karena sejumlah alasan.

Pertama, karena alasan kesamaan wilayah. Teman satu kabupaten, satu desa, satu sekolah, satu kampus, satu profesi dsb. Pendek kata duspa saja yang pernah ketemu baik langsung atsu tidak langsung. Kita juga punya teman digital misalbya teman satu grup WA, satu grup FB, teman line, youtube, instagram dll.

Kedua, sahabat itu barang langka. Sahabat itu adalah anugerah Allah. Siapa saja yang selalu ada untuk kuta adalah sahabat kita. Siang, pagi petang, susah senang ada untuk kita itulah sahabat kita. Karena itu sahabat itu barang langka. 

Jadikan Allah sahabat kita

Satu zat yang paling bisa kita jadikan sahabat adalah Allah swt. Sudah banyak sekali diberitakan bahwa Allah beserta orang-orang sabar, Dia bersama orang-orang yang bertaqwa, Dia bersama orang-orang yang suka berbuat kebaikan dll. Allah juga bersama orang-orang membela agama Allah, membela orang-orang lemah seperti orang miskin dan anak-anak yatim. 

Sahabat mulai dari kita

Menjadi sahabat itu jangan menunggu orang lain untuk jadi sahabat kita. Mulailah dari kita  mulailah dari sejumlah kata yakni "setia dan ikhlas karena Allah".  Jangan mudah kecewa. Jangan mudah tersinggung. Jangan berburuk sabgka. Selalulah berbaik sangka.  Selalulah membantu jangan mengharapkan bantuan. Tetapi boleh meminta bantuan untuk membantu orang lain. 

Kalau kita meminta bantuan orang lain itu tanpa disadari akan memperoleh imbalan yang banyak dari Allah swt. Saya sering mengajak para mahasiswa untuk gotong royong membantu orang miskin bangun dari keterpurukan kisalnya membangun rumah mereka, dari tidak ada jadi ada, dari rusak jadi baru. Saya meyakini gotong royong seperti itu akan punya dampak kepada yang ditolong. 

Mereka yang menolong secara berjemaah akan memperoleh balasan dari Allah swcara berjemaah pula. Walau bantuan kita hanya Rp 100 ribu tetapi karena dilakukan oleh 50 orang maka pahalanya bagi setiap orang sama dengan 50 x 70 x Rp 100 ribu. Suatu saat mereka akan membuktikan kebenaran hadist nabi "jika kau ingin kaya banyaklah bersedekah"..

Jayalah kita semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun