Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hikmah di Balik Gonjang-ganjing tentang RUU HIP

24 Juni 2020   06:15 Diperbarui: 24 Juni 2020   07:00 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa mereka marah? Karena mereka kecewa dengan apa yang dikerjakan oleh wakil mereka, oleh pemerintah selama ini banyak sekali yang mengundang kegaduhan di masyarakat. Sumber- sumber kegaduhan itu mesti diminimalisir jangan justru ditambah-tambah.

Masih dalam ingatan bangsa ini bahwa pemilu menghasilkan protes naaional karena hasilnya ditetapkan pada waktu tengah malam.

Masih segar dalam ingatan masyarakat ketika banyak petugas pemungutan suara  di TPS-TPS banyak yang meninggal tanpa diusut.

Mengapa pula pada saat pandemi ini DPR tanpa ada rasa simpati dan empati pada rakyat yang sesang menghadapi pandemi ini membahas RUU Haluan ideolegi negara. Sungguh hal sulit dimengerti oleh akal sehat.

Hikmah dari kejadian ini

Banyak hikmah yang mesti dipetik dari kejadian-kejadian yang selalu bikin gaduh tersebut. 

Pertama, suka atau tidak suka pada masa ke depan masyarakat akan antipati dengan partai politik yang mengusulkan RUU HIP karena itu adalah kesalahan fatal yang mengiris hati bangsa Indonesia yang sudah sangat familiar dengan Pancasila.

Kedua, masyarakat dari kalangan umat beragama apalagi umat islam akan menolak keras semua upaya DPR dan pemerintah untuk mengubah dasar negara yang sudah mengakar dalam hati bangsa ini.

Ketiga, akan ada "distrust" kepada kelompok yang dicurigahi atau patut diduga menjadi "sponsor" ide perubahan dasar negara itu. Jangan lupa bahwa jejak digital apa-apa yang dilakukan oleh penyelenggara negara, petinggi partai dan public figure lain karena zaman ini adalah zaman digital.

Semua Allah yang mengatur

Sebagai manusia yang beragama maka kita harus meyakini bahwa apapun di alam dunia ini dan bahkan di langit ada Allah yang mengatur. Jika suatu bangsa masih diinginkan oleh Allah menjadi bangsa yang maju dan sejahtera maka akan tetap ada campur tangan Allah. Syaratnya hanya dua saja yakni warga negara mesti beriman kepada Allah dan mereka bertaqwa kepadaNya. Mereka mesti meyakini bahwa Allah yang Maha mengatur segalanya. Kewajiban kita hanya mengupayakan pengelolaan negara dengan amanah dan penuh kehati-hatian serta hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun