Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Kita sewajarnya bersyukur dan bersyukur kepada pencipta kita. Kenapa? Karena hidup ini ada hitungannya. Ada yang akan untung, ada yang akan rugi. Ternyata hidup ini adalah perdagangan. Perdagangan dengan siapa? Perdagangan dengan pencipta kita. Bagaimana sistem perdagangannya?Â
Tulisan ini mencoba menggambarkan tentang hidup yang merupakan bisnis. Bisnis antara kita sebagai ciptaan dan sang pencipta. Bisnis antara kita dengan sesama ciptaan. Maka setiap bisnis ada yang merugi adapula yang untung.Â
Bisnis menabung pahala
Sejak manusia diciptakan pertama kali kita sudah dapat informasi bahwa penciptaan itu berlangsung di surga. Sedang bahan bakunya untuk jasad dikumpulkan dari bermacam macam tanah di permukaan bumi. Sebaliknya bahan baku roh adalah dari langit.Â
Sejak itu pula dinyatakan bahwa penciptaan manusia itu adalah untuk disiapkan sebagai calon penghuni dua tempat. Pertama yang untung bisnis penciptaannya akan dimasukkan ke dalam surga. Sementara yang rugi akan dimasukkan ke neraka.
Dikeluarkan dari surga
Belum lama setelah nabi Adam as diciptakan oleh Allah. Adam kesepian karena sendirian. Setelah itu Allah segera menciptakan Siti Hawa. Bedanya jika Adam.dari tanah maka Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri nabi Adam.
Namun qadarullah Adam dan Hawa harus diusir dari surga karena sebuah kesalahan.yang fatal. Hawa merayu suaminya Adam untuk memakan buah kholdi. Sementara Hawa dipengaruhi oleh iblis. Adam harus menyesal karena ketetapan Allah sudah menjadi keputusan yang tak bisa diganggu gugat.
Menuai Selalu Lebih Yang Ditanam
Turunnya nabi Adam dan istrinya dari surga ke bumi selalu penuh dengan keajaiban. Jangan heran karena bumi adalah cabang dari surga itu sendiri. Enak, indah, bagus, cantik, ganteng, kaya adalah karakteristik surga. Di dunia ini sudah kita rasakan. Yang membedakan adalah di dunia ini semua tidak kekal, semua fana.Â