Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sakit dan Sehat Itu Hanyalah Ujian

11 Januari 2020   08:14 Diperbarui: 11 Januari 2020   08:55 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biillah, Alhamdulillah, allahumma shaliala Muhammad.

Tulisan ini ditujukan kepada para mahasiswa dan alumni MKM Bina Husada Palembang serta masyarakat umum sebagai bahan referensi dalam mengelola kehidupan di dunia fana ini. Secara garis besar manusia itu hanya hidup pada dua keadaan yakni sehat atau sakit. 

Para penggiat kesehatan baik mereka yang bertugas sebagai petugas kesehatan pada lembaga pelayanan kesehatan perlu bahkan sangat perlu mempunyai berbagai jenis ilmu. Salah satunya adalah ilmu sosial dan perilaku kesehatan.

Manusia yang termasuk kategori sehat atau sakit itu ada dalam sejumlah kategori.

Pertama, sehat atau sakit secara fisik. Kedua sehat atau sakit secara ruhani. Ketiga sehat atau sakit secara kejiwaan. Keempat, sehat atau sakit secara sosial. Kelima, sehat atau sakit secara ekonomi.  Keenam, sehat atau sakit secara spiritual. 

Palasafah sakit dan sehat 

Sakit dan sehat hanyalah keadaan yang berbeda dalam sejumlah hal. Dari konteks agama sehat adalah Rahmat Allah kepada hambaNya karena telah melakukan ketaatan terhadap perintah perintahNya dan meninggalkan larangan laranganNya.

Perintah Allah yang terkait hidup sehat adalah agar membersihkan badan, mengambil wudhuk, membersihkan pakaian, memakan makanan halal.dan sehat, tidak menyekutukan Allah, tidak mengatakan perkataan dan perbuatan yang sia-sia, tidak mencelah orang lain dan ciptaan tuhan, tidak mubazir dan sebagainya.

Sehat dan sakit tidak dikaitkan dengan umur. Ini penting karena semua manusia punya sifat yang sama yakni takut mati. Maka agama mengajarkan bahwa sehat tidak memperpanjang umur dan sebaliknya sakit tidak memperpendek umur. 

Dalam konteks hidup yang barokah adalah perlunya usaha dan doa supaya hidup yang barokah. Hidup seperti ini adalah hidup yang sehat secara jasmani dan ruhani serta bermanfaat sebanyak banyaknya untuk kepentingan orang lain atau orang banyak.

Kalaupun seseorang sakit maka tidak perlu bersedih dan susah karena sakit mempunyai banyak hikmah. Hikmah sakit antara lain dengan sakit tubuh bisa istirahat, dengan sakit terbuka peluang untuk diampuni dosa jika dihadapi dengan sabar. Dengan sakit ada peluang untuk silaturahmi dengan dokter dengan paramedis. Dengan sakit terbuka peluang untuk menambah lapangan kerja bagi para dokter, para medis, pabrik obat, toko obat, detil dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun