Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Reuni 212, Acara Ajaib

2 Desember 2019   04:19 Diperbarui: 2 Desember 2019   07:28 12466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta aksi reuni 212 memadati kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (2/12/2018).(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.

Teman saya sesama dosen, pak Ramses, memberi komentar pada status saya di Facebook, "Biasanya reuni itu sesama alumni sekolah atau kuliah bos". Saya jawab bahwa reuni sesama pemilik mobil mewah Mercy asal Jerman juga biasa kok. Dia menjawab "ha-ha-ha". Soalnya dia adalah anggota pemburu mobil Mercy. Tulisan ini menggambarkan perasaan emosional ketika mengikuti acara 212 di Monas Jakarta beberapa waktu lalu.

Tahun waktu saya pergi bersama teman-teman ke acara 212 memang ajaib dan aneh. Suasana hati dimulai sebelum berangkat, di sana dan saat pulang memang damai, melankolis, dan penuh dengan semangat persaudaraan. 

Berangkat dari airport SMB 2 bersama teman-teman di sore hari tanggal 112 perasaan sangat bahagia, tak takut mati dan tak takut miskin. Pamit dengan istri dan anak-anak dengan perasaan haru. Berbekal sedikit uang di kantong plus ATM, bismillah majreha walmursaha.

Dalam perjalan pesawat dan bus yang kami tumpangi hingga tiba di Jakarta, di sebuah hotel sekitaran Taman Ismail Marzuki, semua lancar. Lalu istirahat dan niat bangun sebelum akhirnya berangkat ke Monas pukul 3 pagi.

Menuju Monas

Dari hotel kami berangkat dengan wudhu menuju Monas. Cukup jauh. Tapi tanpa terasa kami masuk area Monas yang padat merayap. Di jalan tidak ada polisi, hanya ada panitia yang mengarahkan dengan bendera dan takbir.

Hidayatullah.com
Hidayatullah.com
Jujur saya dan teman-teman kagum karena arus manusia yang mirip lautan manusia itu bergerak pelan tapi pasti menuju Monas. Di dalam, kami dapat lokasi tak jauh dari Monas. 

Acara pagi adalah salat tahajud berjamaah. Bagi yang pernah pergi haji dapat dibayangkan bahwa suasana hati mirip di Padang Arofah. Lautan manusia datang dengan semangat ukhuwah Islam yang kental. Ketika batal wudhu, tinggal pergi ke wudhu point, dekat saf kami salat 

Demikian juga sewaktu di jalan di kompleks Monas, tersedia makanan gratis. Minuman gratis. Di situ terasa betul persaudaraan sesama umat Islam. Keliru sekali jika ada pihak yang menduga bahwa acara itu karena ada sponsor. Tidak ada sama sekali.

Salat sunat selesai dilanjutkan shalat subuh berjemaah. Dalam salat suasana hati memang haru biru, demikian juga ketika doa qunut. Semua para menangis berharap ridha Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun