Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Atasi Masalah Kekeringan dengan Rumah Panen Hujan

4 November 2019   08:14 Diperbarui: 19 Mei 2020   09:44 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah belajar di Inggris selama lima tahun. Selama itu saya heran dan kagum dengan pengelolaan air (water management) mereka. Dari sana kita bisa lihat indikator bagus pengelolaan air negeri Ratu Elizabeth.

Pertama, Inggris tidak pernah kekurangan air. Karena air cukup bahkan berlebih maka berarti pertanian mereka selalu cukup air. Jika lahan pertanian cukup air maka ketersediaan pangan, papan, sandang dengan sendirinya cukup.

Kedua, curah hujan Inggris hanya 1000 mm per tahun. Curah hujan sejumlah ini sama dengan curah hujan wilayah Indonesia Timur seperti NTB, NTT dan Maluku. Walau begitu air di seluruh Inggris cukup karena banyak ditampung di dalam embung-embung raksasa dalam bangunan bendungan yang sengaja dibangun lebih tinggi. 

Bagian belakang. (dok. pribadi)
Bagian belakang. (dok. pribadi)
Ketiga, walau terjadi kemarau tidak atau sangat jarang kekurangan air. Demikian juga ketika musim penghujan sangat jarang atau tidak terjadi banjir. 

Atasi Masalah Krisis Air
Karena lama di negeri Lady Diana itu maka saya mempunyai mimpi untuk memanen hujan dari rumah dan lahan yang suatu saat saya akan wujudkan. Dengan selalu berdoa dan berusaha, saya memberitahu istri dan anak-anak tentang mimpi yang tidak mudah itu.

Kenapa tidak mudah? Karena mencari lahan yang memadai untuk dibangun rumah panen hujan itu sangat sulit jika itu dekat dengan pemukiman. Lahan demikian pasti mahal.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lahan Itu Akhirnya Ditemukan
Tanpa sengaja saya melangkah pagar tembok kompleks tempat kami tinggal. Tetangga sebelah, yang biasa kami panggil Pak RT walau sudah sering diganti, menawarkan untuk membeli lahan yang cukup luas yakni 60 m x 23 m. Alhamdulillah ada saja rezekinya sehingga lahan dengan harga ONH untuk 2 orang itu lunas dibayar dalam dua tahun.

Lahan tersebut selanjutnya ditata peruntukannya. Ada untuk kolam ikan, ada untuk rumah, ada untuk tangki penampungan air hujan, kolam renang, sumur resapan, dan halaman. Pengerjaan penataan ruang dan pematangan tanah perlu waktu 6 tahun.

Termasuk juga dalam komponen rumah panen hujan ini adalah ruang yang dijadikan taman dalam rumah. Taman ini memungkinkan cahaya matahari dan hujan masuk ke dalam rumah. Karena itu rumah ini memperoleh pencahayaan yang cukup dan hujan juga cukup untuk membasahi taman dalam rumah sehingga terasa segar.

Hujan yang jatuh di halaman akan masuk ke dalam tanah karena permukaan tanah tidak disemen. Selain memberi peluang terjadinya infiltrasi air hujan ke dalam tanah, juga batu split dengan ukuran kasar menjadi jogging track yang aman dan baik untuk kesehatan. 

Secara keseluruhan rumah panen hujan ini sangat penting untuk pengendalian air hujan agar tidak banjir di musim penghujan dan tidak kekeringan di musim kemarau. Karena selalu disiram semua tanaman selalu berbuah. Pohon yang terus menerus berbuah adalah jambu air, pisang, dan alpukat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun