Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Satu Faktor Risiko Itu adalah "Sampah"

29 September 2021   04:34 Diperbarui: 29 September 2021   06:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pada waktu menetapkan kalimat visi Program studi kami di Magister Kesehatan Masyarakat PPS UKB Palembang semua mulai dari pimpinan Universitas sampai kepada para dosen bersekat tentang "kalimat mimpi" bersama. 

Apa itu? "Menjadi program Magister Kesehatan Masyarakat yang unggul dalam manajemen penyakit berbasis faktor risiko dan sistem informasi tahun 2029". Maka nampak dalam bayangan penulis sejumlah faktor risiko. Salah satunya adalah sampah.

Sampah sumber masalah

Dari kejadian diusirnya nabi Adam dan istrinya Siti Hawa, kita sudah mengenal faktor risiko tersebut. Apa itu? itulah fikiran "sampah" dan amalan "sampah". 

Nabi Adam dan Hawa terbujuk rayuan iblis agar mereka jangan sampai memakan buah kholdi yang Allah larang. Karena jika mereka memakan buah itu mereka akan celaka. 

Di sinilah Iblis mengenalkan amalan "sampah" pertama kali. Karena amalan itulah mereka diusir dari surga. Nyata sekali bahwa sampah akan jadi faktor risiko penyakit jika Adam dan istrinya sudah menghuni bumi nantinya.

Adam di India, Hawa di Jeddah

Risiko yang Adam dan istrinya Hawa harus terima akibat amalan sampah yang mereka lakukan yakni memakan buah kholdi adalah berpisah. Adam Allah kirim ke India. Hawa Allah kirim ke Jeddah. Perpisahan kedua suami istri itu berlangsung tidak sebentar yakni 100 tahun. Adam yang paling menyesal. Penyesalan ini menghasilkan doa dan zikir yang diajarkan oleh Allah yakni "Rabbana zalamna anfusana wailam taghfirlana watarhamna lakunanna minal khasyirin".  Artinya: "Ya Allah kami ini menzalimi diri kami jika tidak Kau ampuni dan tidak Kau rahmati sungguh kami akan menjadi orang yang merugi." Sejak itu taubat Adam dan istrinya diterima Allah dan mereka ditemukan di "jabbal" (bukit) rahmah di Mekkah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun