Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghargai Perbedaan

22 September 2021   06:14 Diperbarui: 22 September 2021   06:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Allah swt sudah memberitahu bahwa Dia menciptakan segala sesuatu di langit dan dengan ukuran. Ukuran itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Kita lihat diri kita saja misalnya.  Ada kepala ada badan, ada bagia kiri, ada bagian kanan. Ada bagian belakang ada depan ada bagian depan. Ada bagian luar ada bagian dalam. Maka perbedaan itu adalah suatu keniscayaan. Tulisan ini mencoba mengupas tips memghadapi perbedaan di antara sesama manusia.

Tips menghadapi perbedaan

Terimalah perbedaan

Dalam hal suku, bangsa Indonesia mempunyai jumlah suku yang paling beragam dan kemungkinan terbanyak di dunia. Diperkirakan ada 700 lebih suku bangsa. Setiap suku bangsa terdiri dari dialek yang berbeda. Setiap suku.mempumyai adat kebiasaan yang berbeda. Setiap suku mempunyai karakter yang berbeda. Dan sangat sering setiap suku mempunyai pola makan, menu makanan dan cara makan yang tidak sama.

Maka jalan terbaik bagi siapapun yang ingin menciptakan perdamaian di manapun dia berada adalah dia mesti atau kita mesti menerima perbedaan itu dengan lapang dada. Jangan punya dada yang sempit. 

Hargai perbedaan

Hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah harga perbedaan itu. Kita tahu perbedaan itu tidak sekedar tentang adat istiadat tetapi juga tentang agama dan kepercayaan. Dua orang yang sama suku, meskipun sama dalam agama dan kepercayaannya, sangat sering mempunyai sikap yang berbeda. Perbedaan seperti  itu harus disikapi dengan lapang  dada bukan dengan sempit dada.

Kita mulai menghargai diri sendiri tetapi hargailah orang lain. Karena suatu saat merendahkan derajat orang lain dengan perkataan tidak pantas akan kembali kepada kita sendiri. Jika kita menghargai orang lain tidak berarti kita jadi hina atau lebih rendah. Tidak perlu kita minta dihargainoleh orang lain karena sikap kita akan menentuka  harga kita sendiri. Tapi jika kita merendahka orang lain maka ingatlah bahwa orang itu diciptakan oleh pencintanya Yang Maha Mulia. 

Mata kita kadang tak mampu mendeteksi tingkat ketaqwaan seseorang karena itu ada dalam genggaman Allah swt. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun