Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Rasa Itu Sudah Mati

4 Agustus 2021   02:57 Diperbarui: 4 Agustus 2021   03:01 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang yang mati rasa itu terjadi karena dia biasa cuek, biasa bohong, biasa menipu, biasa tak adil, biasa jahat dsb. Maka ketika berbohong dia tidak ada rasa bahwa dia berbohong. 

Ketika dia menyebarkan hoax dia tidak ada rasa bahwa dia sedang menyebarkan hoax. 

Hilangnya  rasa malu adalah hal yang mengawali mengapa mati rasa itu terjadi. 

Hilangnya malu berarti hilang segalanya pada diri orang itu. Rasa malu itu adalah mesin penggerak rasa yang lain. Maka jika rasa malu itu hilang, mati, punah maka punahlah semuanya.

Rasa mati

Rasa mati itu adalah rasa yang baik. Orang yang diberi rasa mati itu akan merasa sakit, akan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Orang yang punya rasa mati adalah mereka yang hatinya masih hidup. 

Sangat beruntung jika kau masih ada rasa mati. Bukan mati rasa.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun