Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Semestinya Kita Menghadapi Musibah?

18 Juni 2021   06:05 Diperbarui: 18 Juni 2021   06:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Dalam menjalani hidup ini, manusia mesti berhadapan dengan kondisi tidak enak, enak, senang, susah, kaya miskin, ada musibah, ada kesenangan dsb. Maka kebanyakan manusia akan berbeda dalam meresponsnya. Tulisan ini mengupas apa saja sikap kita yang baik dalam merespons musibah.

Beri khabar gembira

Allah swt, pemilik alam semesta, pencipta semua yang ada di langit dan di bumi, termasuk kita semua, memberi khabar gembira apabila manusia ditimpa musibah mereka mengatakan: "inallillahi wainnailaihirojiun", kami ini milik Allah dan kepada Allah juga kami kembali.

Mereka yang demikian akan selalu ridha dengan apa jua keadaan mereka. Mereka dalam menjalani kehidupan ini selalu beebaik sangka kepada Allah. Namunn tetap saja mereka berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh dan sabar serta selalu mengharapkan pertolongan Allah.

Hidup itu sangat menyenangkan

Bahagia atau tidak bahagianya manusia bersumber dari hati. Jika hati selalu bertaqwa kepada Allah, selalu sabar, selalu ridha dan selalu berbaik sangka kepada Allah maka hidup kita manusia akan terasa bahagia.

Maka sangat penting bagi kita menjaga hati dengan sejumlah kegiatan berikut.

Pertama, menjaga hati itu dimulai dari selalu zikir kepada Allah, pagi dan petang, selalu silaturahim kepada sesama. Zikir itu meliputi membaca doa, membaca Alquran, berkata yang baik, berbaik sangka, memberi nasehat, solat berjemaah di awal waktu, di masjid.

Kedua, mengikuti dan mengadakan majelis taklim, majelis ilmu. Dengan selalu mengadakan dan menghadiri majelis ilmu hati menjadi tenang, bekal ilmu menjadi memadai. Sangat jelas bahwa majelis taklim merupakan majelis orang soleh, majelis malaikat. Apapun musibah yang menimpa kita akan terasa ringan dan bahkan kitan menjadi sabar dan ridha terhadap pemberian Allah, baik yang enak maupun tidak enak.

Ketiga, ibadah, zikir dan doa. Dalam menghadapi musibah kita mestinya menghadapinya denga  semakin taat kepada Allah, pengatur kehidupan dari dulu sampai kepada hari kiamat. Ada musibah atau tidak ada musibah mesti kita isi kehidupan kita dengan ketataan terhadap perintah-perintah Allah. Solat lima waktu, solat malam, solat taubat, solat hajat, solat taubat dsb mesti jangan ditinggalkan dalam kehidupan kita, apa jua keadaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun