Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyesalan di Alam Kubur dan pada Hari Kiamat

24 Desember 2022   04:37 Diperbarui: 25 Desember 2022   02:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Kita manusia akan mati. Yang mati itu jasad kita. Sedangkan ruh kita tak pernah mati. Sewaktu dalam kubur dan pada hari kiamat nanti akan berlaku ketetapan Allah sebagaimana firman Allah dalam alquran surat Yaasin ayat 65.

Dalam Al-Qur'an surat Yasin ayat 65, Allah SWT menjelaskan bahwa tak ada yang bisa ditutupi saat hari kiamat tiba. Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. Tulisan ini mencoba menggambarkan penyesalan kita manusia diujung kehidupan, di alam kubur dan pada hari kiamat.

Hidup dengan keyakinan

Manusia mesti meyakini bahwa  mereka diciptakan bukan terjadi dengan sendirinya. Karena diciptakan oleh pencipta maka sudah bisa dipastikan bahwa kita mesti mempertanggung-jawabkan hidup kita - untuk apa, dari mana dan hendak kemana kita dikembalikan. Sudahkah kita beramal sesuai dengan buku manual yakni kitabullah dan sesuai dengan yang divontohkan oleh rasulNya.

Kita manusia akan selalu menyesal karena selalu salah dalam berkeyakinan, dalam beramal dan dalam keikhlasan. Menyesal dalam keyakinan dapat dicontohkan bahwa keyakinan kita sering bergeser dari yakin kepada tuhan menjadi kepada selain tuhan. Menyesal dalam amal dicontohkan bahwa mestinya kita beramal soleh tapi kita sering beramal salah. Menyesal dalam keikhlasam dicontohkan bahwa kita beramal sering tak ikhlas karena Allah.

Tragedi Yaasin 65

Sering di dunia ini kita menemukan kenyataan bahwa kita,, orangtua, teman, tetangga yang tak bisa bisara tetapi hanya bisa berkedip, bisa senyum, atau menangis. Itulah gambaran bahwa kita akan sampai pada saat nanti menjelang maut, di alam kubur dan pada hari kiamat kita memasuki era tragedi yasin 65. Inilah tragedi terbesar dalam hidup dan sesudah dibangkitkan bahwa manusia akan menyesal dan menyesal karena salah dalam berkeyakinan, salah dalam beramal dan kondisi kurang atau tidak ikhlas.

Tragedi 65 merupakan tragedi paling bedar di mana kita yang biasa tak sinkron antara hati, fikiran dan mulut akan merasakan kondisi yang paling menyakitkan. Mengapa? Karena pada waktu tragedi 65 ini diberlakukan maka kita mesti mengikuti sistem Allah di mana kita hanya bisa mendengarkan dan melihat bagaimana kebajikan dan keburukan kita dipertontonkan oleh tangan dan kaki kita. 

Pada saat di alam kubur dan di pengadilan Allah hari kiamat nanti...hanya kaki dan tangan yang diberi kesempatan untuk memberi saksi amalan kita.. Kita akan menyesal karena kaki dan tangan membeberkan semuanya hiks hiks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun