Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengurai Dedikasi Seorang Marbot Masjid, Ismail

2 Oktober 2022   07:38 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Tidak pernah ada dalam catatan sejarah hidup penulis ada marbot yang bertahan menjadi marbot masjid di suatu tempat kecuali satu orang yang bernama Ismail. Ismail telah menjadi masjid kami di komplek Bukit Sejahtera kelurahan Bukit Lama Palembang Sumsel sejak sekitar 30 tahun yang lalu. Beliau adalah anak seorang tukang di kawasan Tanjung Rawa, tak jauh dari komplek perumahan kami bermukim.

Dikenal semua jemaah

Jemaah masjid kami, laki perempuan tua muda kenal semua dengan Ismail. Semua orang baik dengan Ismail. Semua menganggap dia sebagai anak, sebagai adek. Di samping menjadi marbot masjid, Ismail menjadi guru ngaji di TK TPA masjid kami. Anak-anak penulis memanggil dia sebagai ustadz Mail.

Istrinya pandai memasak. Pengurus Masjid dan yayasan Masjid Baiturrahman merancang tempat tingal marbot dan imam serta kantin masjid. Ismail dan istrinya tinggal di bangunan sebelah timur masjid Baiturrahman. Kantin di masjid ini dikenal dengan kantin Mail.

Jika ayah ibu sakit

Jemaah masjid Baiturrahman sangat penurah dengan Ismail dan keluarganya. Saat ini anak sulung Ismail sedang belajar di pondok Pesantren Jombang Jawa Timur. 

Sidik nama anak Ismail ini diperkirakan sudah hafal 10 juz alquran waktu tulisan ini dibuat. Jika ayah dan ibu Ismail jemaah masjid akan memberikan bantuan pendanaan dengan gotong royong. Baru-baru ini mereka melalui grup WA mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 4 juta. 

Istri Ismail sering diminta menyiapkan makan malam, sarapan pagi untuk jemaah yang meminta dimasakkan makanan untuk berbagai alasab. Ada yang syukuran, ada yang tengah ditimpa musibah dll. Demikian juga pada acara hari besar umat islam pengurus masjid meminta istri Ismail menyiapkan makanan untuk para jemaah. 

Pada bulan syakban Ismail dan istrinya ditambah adik dan tetangganya sibuk menyiapkan makanan unruk para jemaah. Kasus yang sama terjadi jika ada jemaah yang pergi haji san minta didoakan setiap malam jumaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun