Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajarlah dari Bunga

26 September 2022   06:31 Diperbarui: 26 September 2022   09:16 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Di muka bumi ini semua dapat dijadikan ibrah, pelajaran, hikmah. Bermacam-macam jenus bunga, Allah ciptakan untuk manusia. Untuo dijadikan pelajaran, hikmah, banyak manfaat, unyuk sumber makanan lebah madu, sedap dipandang, kita bisa mengatakan sesuatu dengan bunga. Tanda perhatian, lambang cinta, melembutkan suasana, pemandangan dll. Pendek kata bunga sarat makna. 

Tak ada yang sia-sia

Allah berfirman dalam QS Ali Imran [3]: 191,  (seraya berkata), 'Ya, tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Di depan rumah, di pinggir jalan tol, jalan biada, du depan kantor, di tengah pasar, di fasilitas umum dan khusus perumahan banyak ditanam dan dijumpai bunga.

Di antara manfaat bunga antara lain: Pertama, hunga punya nilai ekonomi tinggi, di tokoh bunga jarang sepi dari pembeli baik pelanggan yang langsung datang maupun datang secara online. Tidak ada bunga asli orang memesan karangan hunga palsu untuk ucapan belasungkawa,  ucapan selamat, ucapan turut bergembira pada grand opening tokoh dsb.

Kedua, bunga siap menyapa orang dalam keadaan suka ataupun duka. Bagi bunga dia tetap menyap dengan keindahan, wangi, kelembutan kepada siapapapun tidak memilih senang atau susah. Bunga tak membedakan keadaan manusia. Mestinya kita meniru sifat bunga ini. 

Ketiga, bunga selalu setia menawarkan wanginya sampai batas akhir kekuatannya. Ini dilakukannya kepada siapapun, di manapun, dalam suadana sedih maupun senang.

Keempat,  bunga rela mekar walaupun untuk layu. Dia menyiapkan diri untuk diganti oleh bunga segar yang baru. Bunga mengerti betul makna kata kaderisasi. 

Jayalah kita semua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun