Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memotivasi Pamanku Agar Solat Dhuha Supaya Sakitnya Sembuh

17 September 2022   04:50 Diperbarui: 17 September 2022   10:34 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Beberapa tahun lalu penulis mendatangi pamannya di desa Palak Bengkerung Air Nipis Bengkulu Selatan. Nama paman penulis itu adalah Jalim bin Hamzah.  Pada saat itu penulis diantar oleh seorang adik yang bertugas di RSU M Yunus Bengkulu, yang juga menantu pamanda penulis, Maryadi namanya. Perjalanan yang berdurasi 4 jam itu menyebabkan penulis mabuk yang paling parah pada saat penulis tak muda lagi. Masih muda juga mabuk. Karena itu penulis menghindar perjalanan darat dengan bis atau mobil angkutan lain. Kalau ada peluang jalan kaki maka penulis akan memilih hal tersebut.

Doa untuk paman

Nama beliau penulis sebut di sini adalah untuk doa untuk kesembuhan beliau. Paman penulis inj satu-satunya dulur ayah penulisnyang masih hidup, mengurus dan mendoakan beliau adalah kewajiban penulis karena itu adalah adik ayah yang pernah berjasa dalam hidup penulis.

Apa jasa paman? Beliau ikut keluarga ayah untuk beberapa tahun sejak lepas sekolah dan sebelum menikah pada tahun 1970an. Paman adalah orang yang menemani penulis di rumah kami ketika ayah, ibu, kakek, nenek dan adik-adik di sawah atau di kebun sedangkan penulis pergi ke sekolah. Adik-adik belum ada yang sekolah. Setelah adik-adik sekolah tetaplah penulis dan paman yang menunggu rumah. Paman membantu penulis membuat PR dsb.

Memotivasi paman

Sejak beliau sakit penulis secara berkala menelpon beliau. Dalam pembicaraan dengan beliau target penulis adalah untuk membuat suasana agar beliau ikhlas, ceria, mensyukuti semua keadaan yang Allah berikan sebagai ujian kesabaran, keikhlasan. Penulis mengingatkan beliau bahwa beliau sangat beruntung karena diberi umur yang panjang, anak-anak yanh memyenangkan hati. Pamanda penulis ini diberi anak-anak yang sukses dunia mereka. Ada 7 orang anak beliau. 5 perempuan 2 laki-laki. Ada yang petani sukses, ada yang berwirausaha sukses, ada yang jadi perwira, ada yang jadi guru, ada yang jadi pegawai, ada yang jadi pegawai daerah. Demikian juga cucu-cucu beliau. Paman juga bukan diberi penyakit yang menjinjikkan. Beliau sangat senang diingatkan tentang nikmat tuhan sangat banyak yang beliau terima. Beliau tak menafikan itu.

pamanda Jalim, dokpri
pamanda Jalim, dokpri

Doa nabi Yunus, solat dhuha

Penulis meyakinkan pamanda bahwa nabi Ayub pernah Allah beri sakit yang tidak sebentar yakni 18 tahun. Penulis tanya kepada paman, apakah paman samit selama nabi Ayub? Tidak katanya. Lalu apakah sakitnya paman separah sakit nabi Ayub? Tidak katanya. Penulis meminta paman agar membaca doa dan zikir nabi Ayub. Beliau menyanggupi. Lalu beberapa waktu yang lalu meminta paman membuat amalan berupa sedekah kepada sendi yakni sholat dhuha minimal 2 rekaat. Beliau menyanggupi. Demikian juga amalan obat sendi berupa takbir dan tahmid serta membuang sampah dari jalan. Penulis  meminta kepada paman agar terus melanjutkan pengobatan oleh dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun