Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kenangan Memancing Ikan Gabus di Sawah

11 Agustus 2022   09:32 Diperbarui: 12 Agustus 2022   03:46 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Hidup penulis dan keluarganya termasuk warga Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan sangat berhubungan erat dengan ikan gabus. Mengapa? Karena ikan ini adalah ikan sawah yang paling banya dikonsumsi sepanjang perjalanan hidup kami di samping ikan sungai lainnya.

Tidak tahu banyak manfaat

Setelah dewasa penulis memperoleh informasi tentang multi-manfaat dari ikan gabus bagi kesehatan. Ternyata ikan gabus punya gizi tinggi, baik untuk pengobatan jantung dan stroke, memperbaiki keseimbangan gizi, menghindarkan penyakit diabetes, memghindarkan pengakit osteoporosis, anti baketeri dan anti jamur, mencegah asma, mencegah pembekakan, meningkatkan kesehatan otak, baik untuk kulit, mempercepat penyembuhan luka, membantu pembentukan sel darah putih, menjaga metabolisme pencernaan dll.

Memancing ikan gabus

Di rumah penulis pribadi yang jago dalam mencari ikan adalah kakek yang bernama Merinsan bin Dualin. Beliau memancing ikan gabus itu dengan sejumlah metode. 

Pertama, menggunakan umpan bergerak yakni dari jenis kodok. Kedua, menggunakan umpan ikan kecil dipasang sebagai taut. Ketiga, menggunakan umpan kodok dipasang di bawah banir pohon yang berada di atas tebat atau palung di sawah.

Memancing ikan gabus musim padi memang asyik. Setelah bekerja membersihkan rumput di antara barisan padi, sorenya kita memancing ikan gabus. Tapi kita mesti mencari anak kodok. Mencari anak kodok.untuk umpan pancing dilakukan dengan berjalan dari pematang sawah satu ke pematang yang lain. Jika ada kodok dia akan loncat ke sawah di antara padi. Jika anak kodok loncat maka dengan mudah kita menangkap anak kodok tersebut dan diletakkan dalam daun lalu dibungkus.

Jika sudah cukup anak katak maka penulis dan kakek bersepakat untuk memancing ikan gabus. Jika tidak.musim padi sawah kita akan memancing di tebat alias pematang sawah yang airnya dalam. Di sawah ayah penulis ada sejumlah tempat memancing gambus antara lain di sawah bagian bawah di mana ada purun, kemudian di bagian barat, di bagian sebelah utara. Jika pematang-pematang itu airnya dibuang atau sengaja diberakan supaya banyak tumbuh rumput maka penulis dan kakek mencari tempat memancing lain antara lain di tebat pak Mana, di tebat pak Jenamas atau di tebat pak Djuwaris.

Setelah memancing di sawah tetangga biasanya kakek memberitahu yang punya tebat. Begitu juga sebaliknya.

Jayalah kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun