Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tanah dan Air Lubuk Langkap adalah Asal Jasad Kami

29 Juli 2022   19:04 Diperbarui: 29 Juli 2022   19:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Google Earth


Bismillah,

Ketika besar baru sadar bahwa asal usul manusia itu dari tanah. Sari pati tanah itu  ada dalam bentuk makanan dan minuman ayah ibu kami. Dari makanan yang mereka makan dan air yang mereka minum berubah menjadi sperma ayah dan sel telur ibu.

Setelah ayah dan ibu menikah

Setelah ayah dan ibu menikah mereka tinggal di Lubuk Langkap untuk waktu yang lama yakni antara tahun 1959 sampai 1984. Selama itu pula mereka makan sari pati tanah dan air Lubuk Langkap.

Makanan ayah dan ibu dari tanah dan air lubuk langkap adalah nasi, jengkol, petai, kuau, paku, keladi, durian, kopi, kelapa, langsat, rukam, labu, beras ketan, kemang dll.

Dari air nipis antara lain air untuk minum, untuk masak, segala jenis ikan, segala jenis udang, ketam dll.

Dari satwa meliputi rusa, kijang, napuh, landak, segala jenis burung dll.

Itu semua jadi air susu ibu, jadi tenaga, jadi daging, tulang..selanjutnya jadi sperma dan sel telur untuk jadi bibit cucu ayah dan ibu kami.

Tak bisa dilupakan

Di samping asal usul kerangka kepala dan tulang kami anak dan cucu ayah kami yang 100 persen dari sari pati tanah dan air lubuk langkap maka yang tidak kalah penting adalah 1000 hari pertama kehidupan kami adik beradik berasal dari Lubuk Langkap. Juga 4 tahun pertama di Lubuk Langkap membentuk kemampuan dasar kehidupan kami adik beradik.

Tanahnya subur airnya jernih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun