Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mensyukuri Nikmat Umur

1 Januari 2022   05:53 Diperbarui: 1 Januari 2022   06:45 1918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Mari kita selalu bersyukur kepada Allah sang pencipta langit dan bumi serta semua makhluk di dalamnya. Pencipta kita semua. Semua kita termasuk penulis dan pembaca diberi nikmat umur. Umur umat akhir zaman hanya 60-70 tahun, lebih pendek dari umat terdahulu misalnya umat nabi Nuh dan nabi Musa yang berumur sampai 500 sampai 1000 tahun.

Mensyukuri nikmat umur

Nikmat umur ini adalah nikmat yang diberikan oleh Allah, sang pencipta kita. Kita diberi umur panjang. Kita diberi umur pendek. Kita diberi masa muda, masa dewasa dan masa tua. Pada masa muda kita diberi kesempatan untuk menyiapkan  diri dalam pendidikan, pengalaman, ketrampilan, tetapi juga menyiapkan bekal untuk masa tua. Jika diberi petunjuk oleh Allah kita akan mentaati Allah dengan cara rasulullah. Tetapi petunjuk Allah perlu diundang, perlu dicari, tidak datang sendiri. Kesungguhan dan kesabaran mesti dimiliki supaya kita mampu memperoleh hidayah taufiq dari Allah untuk menjalankan perintah dan mampu meninggalkan laranganNya.

Mensyukuri nikmat umur dimulai dari kerja hati yakni membenarkan dan meyakini dalam hati bahwa kita diberi umur yang akan diminta pertanggung jawaban. Mengapa? Karena dalam umur itu ada penggunaan hati, fikir,  ilmu, dan harta, nikmat keluarga, nikmat bekerja, nikmat bernafas dan sebagainya.

Mensyukuri nikmat waktu juga dilakukan dengan ucapan lisan kita berupa kata syukur alhamdulillah, terima kasih, ditambah perkataan yang baik, zikrullah dsb.

Mensyukuri nikmat waktu lainnya adalah dengan mengajak orang lain bersyukur, memberikan apa yang bisa kita berikan berupa nasehat, harta, ilmu, ketrampilan, atensi, senyum, doa dll.

Mempertanggungjawabkan nikmat umur

Nabi Muhammad pernah memberitahu para sahabat beliau bahwa pada hari kiamat nanti kita tidak bisa bergerak sebelum ditanya tentang empat hal yakni untuk masa muda kita manfaatkan, untuk apa nikmat ilmu digunakan dan dari mana harta yang kita peroleh dan untuk apa digunakan.

Di sinilah kita akan menyesal. Mengapa? Karena masa muda kita kebanyakan digunakan untjk hal sia-sia dan banyak bermaksiat kepada Allah. Demikian jug dengan nikmat ilmu. Kebanyakan kita akan menyesal. Kenapa? Karena kebanyakan kita tidak beramal sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Kita tahu ilmu solat, tetapi tidak dipedomani. Kita ada ilmu sedekah tetapi jarang sedekah dll.

Dalam hal harta kita paling banyak menyesal karena dalam mencari harta kita pakai prinsip 5 H yakni halal, haram, hantam, hakmu hakku. Demikian juga dalam membelanjakan harta. Terkadanh atau bahkan kebanyakan ada yang menyimpang dari ketentuan syar'i. Dalam hal ini kata rasulullah kita paling menderita karena panjangnya waktu menghisab harta kita.

Banyak bertaubat

Khabar baik untuk umat nabi Muhammad adalah kita diberi kesempatan untuk melakukan solat taubat, zikir taubat, ditambah dengan banyak-banyak beramal soleh berupa sedekah, berwakaf dsb. Kita perlu menyesali apa-apa doaa yang kita lakukan pada masa lalu - menipu orang, menzalimi orang lain, berzina, mengumpat, mencelah dll. Kita tutup peluang untuk bermaksiat kepada Allah. Lalu kita melakulan banyak amal soleh. 

Banyak Berdakwah

Berdakwah adalah pekerjaan yang mudah dilakukan oleh umat nabi Muhammad pada era digital ini. Memposting kebaikan, kebenaran, kemaslahatan, ilmu, teknologi dsb jiia diniatkan karena Allah adalah kegiatan mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada Allah insyaa Allah akan menjadi amal jariyah yang akan mengisi pundi-pundi amal kita.

Apalagi jika berdakwah untuk mengajak manusia lain kepada Allah maka pahalanya memang berlipat ganda. Jika kita mengajak orang lain untuk mentaati Allah dan tidak menyekutukanNya maka itu pahalnya berlipatganda. Jauh lebih banyak pahalanya dibandingkan mengamalkannya sendirian. 

Kelebihan umat akhir zaman

Umat akhir zaman walau berumur pendek tetapi diberi peluang yang lebih banyak mengajak orang lain kepada kebaikan, kepada Allah. Umat terdahulu walau umur panjang tetapi peluang untuk mengajak orang lain terbatas. Pwkerjaan mengajak manusia lain untuk mebtaati Allah mwsti jadi nabi terlebih dahulu. Beda dengan kita umat akhir zaman. Kita menggunakan banyak medsos untuk berdakwah. Tidak perlu jadi nabi karena nabi menggalakkan umatnya unuk menyampaikan risalahnya walau satu ayat, walau pahit. Namun sebaliknya dengan menggunakan medsos kita juga bisa melipatgandakan dosa kita karena menyebarkan keburukan, kemaksiatan, kejahatan.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun