Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Determinan Perilaku Kesehatan

6 Desember 2021   07:36 Diperbarui: 8 Desember 2021   14:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Prodi MKes PPS UKB telah menyepakati dalam visinya yakni "Menjadi prodi MKes yang unggul dalam manajemen penyakit berbasis faktor risiko dan sistem informasi  pada tahun 2029". 

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut prodi MKes PPS UKB mengemban sejumlah misi antara lain mewujudkan pendidikan pengajaran berbasis hasil penelitian yang dipublikasikan secara nasional dan internasional. Penelitian yang terus akan dilakukan di Mkes PPS UKB Palembang sesuai dengan "peta jalan" prodi tersebut adalah trntang determinan perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan ini didasari oleh sejumlah teori perilaku yang sangat terkait dengan derajat kesehatan masyarakat di sejumlah wilayah baik regional, nasional maupun internasional.

Teori HL Bloom

Sudah diketahui secara luas bahwa status kesehatan masyarakat menurut Bloom dipengaruhi 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan menyumbang sebanyak 40 persen, perilaku 30 persen disusul oleh akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan sebanyak 20 persen dan faktor keturunan sebanyak 10 persen (Kemenkes, 2016).

Perilaku kesehatan dapat dikelompokkan kepada 3 kelompok yakni  1) perilaku pemeliharaan kesehatan yang teridiri dari: a) perilaku pencegahan dan penyrmbuhan penyakit, b) perilaku peningkatan lesehatan dan c) perilaku gizi makanan dan minuman dapat memelihara kesehatan. 

2) perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan.

3) perilaku kesehatan lingkungan.

Determijan perilaku dapat dibedakam.memjadi 2 yakni: a) determinan atau faktor internal yaitu karakteristik individu yang bersangkutan, yang beraifat bawaam seperti tingkat kecerdaaan  tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya..b) deterninan atau faktor ekaternal yaotu pengaruh dari lingkungan atau luar individu yang bersangkutan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dsb. Faktor lingkungan ini merupakan faktoe yang dominan mewarnai perilaku seseorang.

Seoranh pakar B..Bloom membagi bahwa prilaku manusia terbagi ke dalam 3 domain sesuai dengan tujuan pendidikan. Bloom menyebutkan 3 ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam perkembangannya teori  Bloom ini dimodifikasi untuk penguluran hasil pendidikan kesehatan yakni pengetahuan, sikap dan tindakan. 

Pengetahuan

Pengetahuan manusia penting dalam mengambi keputusan dan menentukan tindakan terjadap masalah yamg dihadapi.  Jenis pengetahuan antara lain: a) pengetahuan faktual; b) pengetahuan komseptual, c) pengetahuam prosedural, d) pengetahuan metakogmitif. 

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat pentinh dalam memnentuo tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang termasuk dalam domain kognitif ada 6 tingkatan: 1) tahu (know), mengingat kembali materi yang telah dipelajari, 2) memahami (comprehension),  kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek tertentu, 3) aplikasi (application), kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya) - dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving problem cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan, 4) analisis, kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain. 5) sintesis, kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian"bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) evaluasi, kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu trmpat dll.

Dimensi proses kognitif yang dalam taksonomi yang baru antara lain: a) menghafal, b) memahami, c) memgaplikasikan, d) menganalisis, e) mengevaluasi, f) membuat,. 

Cara modern memperoleh pengetahuan

Sikap

Sikap merupakan reaksi atau r3apoma yang masihntertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek.  Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat. Sikap belum merupakan suatu tinfakan atau aktifitas, tetapi merupakan prediaposisi tindakan suatu prilaku.

Komponen pokok sikap ada 3 komponen yakni: a) kepercayaan, ide, dan konsep terhadap suatu objek, b) kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, c) kecenderungan untuk bertinfak (tend to behave). Ketiga komponen ini membentuk sikap yang utuh. Pengetahuan, pikiran,keyakinan dan emosi memgang peranan penting. Misalnya, setelah tahu penyebabnya, akibatnya, pencegahannya dan sebagainya membawa seorang ibu untuk berfikir dan berusaha supaya anaknya tidak kena polio.Ibu itu sudah berniat mengimunisasikan anaknya untuk mencegah anaknya tidak terkena polio.

Tingkatan sikap antara lain: a)menerima, b) merespons, c) menghargai, d) bertanggung jawab. Sikap punya peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Sikap yang sudau terbentuk akan menentukan cara tingkahlakunya terhadap objek sikapnya.

Tindakan

Suatu sikap yang dimiliki seseorang belum tentu secara otomatis terwujud dalam suatu tindakan. 

Faktor2 Yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan 

To be continued

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun