Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Temuan Lapangan tentang Manajemen Kesehatan di Era OTDA

6 Desember 2021   06:31 Diperbarui: 6 Desember 2021   06:41 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Saya sering sekali melakukan kuliah dengan metode dialog bebas kepada para mahasiswa di MKes PPS Universitas Kader Bangsa Palembang. Ada sejumlah alasan mengapa saya senang melakukan hal tersebut. Alasan utama adalah bahwa kebanyakan dari mahasiswa saya adalah praktisi yankes di mana kebanyakan mereka sudah bekerja sebagai tenaga kesehatan. Karena itu, mereka saya anggap menguasai permasalahan di lapangan.

Pelayanan kesehatan dasar

Di era otonomi daerah atau OTDA pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai unit pertama dalam pelayanan kesehatan oleh pemerintah tetap menjalankan fungsinya dengan baik. Hanya saja terjadi perbedaan dalam sejumlah hal. Tiga fungsi utama Puskesmas adalah: a) sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, b) sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam.rangka meningkatkan kemampuamnya untuk hidup sehat, c) sebagai pusat pemberian pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan bermutu kepada masyarakat.

Pembangunan kesehatan di era OTDA

Menarik untuk dikaji bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan di era otonomi daerah.
Pemerintah daerah mestinya memanfaatkan otonomi daerah merupakan momentum penting dalam upaya menajamkan skala prioritas pembangunan, termasuk pembangunan sektor kesehatan. Pembangunan sektor kesehatan diyakini cukup strategis dalam mewujudkan kualitas sumberdaya manusia. 

Oleh karena itu, pembangunan kesehatan hendaknya dilakukan secara holistik, artinya pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi, sosial dan politik. Sementara itu, dari berbagai penelitian, pembangunan kesehatan masih dianggap  sebagai permasalahan teknis yang hanya melibatkan para dokter, perawat, bidan, dan tenaga paramedis lainnya. Dari segi kebijakan, pembangunan kesehatan juga  banyak dijadikan pokok bahasan publik secara luas. 

Pembangunan kesehatan sepertinya telah dianggap mampu melakukan perubahan secara otomatis untuk merespon dinamika sosial dan politik yang berkembang pada saat ini. Wacana yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan bertolak dari paradigma kesehatan untuk semua (health for all). 

Paradigma ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang mendasari pelaksanaan otonomi daerah yakni demokrasi, keadilan, dan partisipasi masyarakat, serta efisiensi dan efektivitas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.  Sejumlah penelitian trlah dilakukan untuk memahami dampak otonomi daerah dan desentralisasi kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan aksesibilitas masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. 

Suatu penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan kebijakan dan pemberi pelayanan kesehatan, serta data sekunder. 

Temuan penelitian itu menunjukkan bahwa implementasi desentralisasi kesehatan di era otonomi daerah dilakukan melalui : 

Pertama,  aspek kelembagaan dan kesiapan sumberdaya manusia. Dalam aspek ini, meskipun sejumlah pemerintah daerah sudah berusaha untuk mengembangkan kelembagaan dan sumberdaya manusia sebagai respon atas tuntutan desentralisasi kesehatan, namun kebijakan tersebut masih belum mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas lembaga. Dominannya eksekutif dalam menyusun peraturan daerah di bidang kesehatan menyebabkan adanya bias kepentingan eksekutif. Di samping itu, lemahnya kontrol lembaga legislatif terhadap pelaksanaan kebijakan dan masih terbatasnya tenaga kesehatan masyarakat yang sebenarnya mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Kedua, dari aspek pembiayaan kesehatant diketahui bahwa komitmen sejumlah  Pemerintah Daerah  dalam pembangunan kesehatan ternyata masih lemah. Besaran alokasi APBD untuk sektor kesehatan  tidak berubah antara sebelum dan setelah otonomi daerah. Meskipun di Sumsel ada daerah yang besaran alokasi APBD lebih besar dibanding sebelum otonomi daerah, tetapi kebanyakan masih relatif rendah.

Bahkan pada era otonomi daerah alokasi untuk sektor kesehatan justru mengalami penurunan. Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa sektor kesehatan justru dijadikan sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan PAD. 

Ketiga, aspek pelayanan kesehatan, dalam aspek ini dapat dilihat bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh lembaga pemerintah dan pihak swasta sudah menunjukkan adanya perbaikan, meskipun masih juga ditemukan beberapa indikator yang masih belum mengalami perbaikan. Aksesibilitas masyarakat miskin dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sementara ini dapat dilakukan melalui program dari pemerintah pusat JPK-Gakin. 

Meskipun demikian, cakupannya masih belum merata ke seluruh warga masyarakat miskin. Program ini dirasakan belum mampu memberdayakan masyarakat untuk sehat secara mandiri, dan yang terjadi justru meningkatkan ketergantungan masyarakat pada pemerintah.

Kejadian stunting dan gizi buruk dan penyakit menular lainnya masih mendominasi permasalahan kesehatan di sejumlah daerah dalam wilayah provinsi Sumatera Selatam pada era otonomi daerah.

Alokasi dana puskesmas menurun

to be continued

Dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun