Mohon tunggu...
Rico Pamungkas
Rico Pamungkas Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan penulis profesional tetapi Berperan dalam berbagi informasi

I am the traveler, Like learn something new

Selanjutnya

Tutup

Film

"My Last Love", Film untuk Kalian yang Masih Suka Bilang "Gue Benci Bapak"

18 Januari 2020   09:00 Diperbarui: 18 Januari 2020   09:03 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Love That's Left
Event : Movie Screening by Korean Cultural Center
Date : 10 Januari 2020

Apa yang ada di pikiran kalian jika melihat foto diatas? Happy Family?? atau "Pura-Pura Bahagia" (bahasa kekinian). Daripada penasaran let's review this!

My Last Love merupakan Film bergenre Drama Family yang berasal dari negri Ginseng Korea Selatan yang ditayangkan pada tahun 2017. Dikisahkan seorang Ayah (Kim Bong-yong) yang mempunyai 3 anak yaitu Kim Woo-joo, Kim Dal-nim dan Kim Byeoul-nim, yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala pengawas proyek. 

Hal ini membuat sang istri (Lee Hwa-yeon) akhirnya buka suara untuk membagi waktu untuk keluarga. Saking giatnya membuat Kim Bong-yong dipercaya sebagai "tangan kanan" sang Direktur proyek. Hal ini membuat Kim Bong-yong bingung membagi waktu antara karir atau keluarga. Kira-kira karir atau keluarga kah yang akan dipilih Kim Bong-yong?

Sebagai workaholic saya juga tentunya akan memilih Kerja...Kerja dan Kerja. Saking dipercayainya Kim Bong-yong selalu dimintai tolong untuk menjemput anak sang Direktur pulang sekolah dan menemani minum-minum di Bar sepulang kerja. Hal ini tentu saja semakin menyita banyak waktu diluar dan pulang kerumah diluar jam biasanya.

Suatu ketika Kim Bong-yong merasakan sakit luar biasa pada bagian dalam perutnya, dan memutuskan untuk check-up ke Dokter. Hasil diagnosa sungguh mengejutkan, Kim Bong-yong divonis menderita Kanker Usus dan hanya bertahan hidup dalam beberapa pekan. 

Hal ini membuat Kim Bong-yong frustasi, kehilangan gairah dan merasa Tuhan tidak adil. Selain kehilangan pekerjaan, dirumah pun kena dampaknya kerjaannya yaitu marah-marah, berdiam diri, dan malas-malasan.

Dokter menyarankan untuk melakukan operasi dan treatment untuk memperbesar kemungkinan penambahan harapan hidup. Tetapi Kim Bong-yong membuat keputusan lainnya yaitu menghabiskan waktu tersisa untuk keluarga. 

Well istilah "Tiada Kata Terlambat" memang benar guys, penyesalan memang tak ada artinya kalau kita tidak memperbaikinya. Harta yang paling berharga memang Keluarga, keadaan berbalik 180, Kim Bong-yong mencoba memahami dan memberikan yang terbaik untuk anggota keluarganya sampai hari terakhir dia harus meninggalkan keluarganya untuk selamanya.

Jadi, mengenai foto keluarga tadi jawabannya awalnya memang pura-pura bahagia sebelum foto itu diambil, dan ketika foto diambil tentunya senyum kebahagiaan yang terpancar tulus dari hati. In the end, film ini saya rekomendasi Kan buat kalian yang masih bilang "GUE BENCI BAPAK".

Review tambahan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun