Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kado Manis HUT RI ke-74, Semoga Timnas U-18 Lolos ke Babak Final

16 Agustus 2019   15:10 Diperbarui: 16 Agustus 2019   15:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Semoga Garuda Nusantara akan memberikan kado manis, menyingkirkan Malaysia dan lolos ke babak semifinal Piala AFF U-18 2019, tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-74, di Stadion Go Dau, Binh Duong, Vietnam. Sabtu (17/8/2019).

Kendati dipastikan dua pemain reguler akan absen karena akumulasi kartu kuning dan cidera, yakin peracik Timnas U-18, Fakhri Husaini tetap akan dapat menurunkan tim terbaik karena semua skuat yang di bawa ke Vietnam adalah pilihan yang memiliki standar timnas.

Pemain yang akan absen karena akumulasi kartu kuning adalah Rizky Ridho Ramadhani, sementara Mochammad Supriadi masih dibekap cidera engkel.

Absennya dua pemain, bila melihat skuat yang dibawa dan komposisi pemain yang selama ini diperagakan Fakhri, maka posisi Ridho, dapat mengandalkan Komang Teguh Trisnanda atau Muhammad Fadhil Aditya. Untuk posisi Supri bisa digantikan oleh Muhammad Fajar Fathur Rachman. Namun, opsi lain juga tetap ada.

Yang pasti Fakhri selalu melihat kondisi terakhir pemain. Mana yang paling siap dan sesuai dengan strategi, maka pasti akan diberikan kepercayaan turun gelanggang.

Perlu publik sepak bola nasional ketahui, laga versus Malaysia, tepat di perayaan HUT RI, adalah kesempatan Timnas U-18 Indonesia untuk membalas kekalahan dari Timnas U-18 Malaysia pada semifinal Piala AFF tahun lalu. 

Di tangan Fakhri Husaini dan dengan skuat yang ada, maka Timnas U-18 yakin akan mampu menaklukkan Malaysia. Bila pada laga semifinal Piala AFF U-18 2018, Timnas U-18 Indonesia kalah adu penalti 2-3 dari Malaysia setelah bermain 1-1 dalam waktu normal. Paahal saat itu Timnas U-18 Indonesia menjadi tuan rumah, yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

Meski Idonesia unggul lebih dulu melalui gol penalti Egy Maulana Vikri menit pertama,  namun Malaysia mampu membalasnya lewat Syaiful Alias pada menit ke-15. Akhirnya skor bertahan 1-1 bertahan hingga waktu normal usai dan harus dilanjutkan dengan adu penalti.
Tiga algojo Malaysia berhasil mencetak gol, sedangkan satu algojo lain gagal.
Sedangkan dari Indonesia, hanya dua algojo yang berhasil mencetak gol, yakni Luthfi Kamal Baharsyah dan Todd Rivaldo Albert Ferre. Tiga algojo Indonesia lainnya, yaitu, Witan Sulaiman, Firza Andika, dan Hanis Saghara, gagal.
Egy Maulana Vikri dkk akhirnya harus puas sebagai peringkat ketiga Piala AFF U-18 2018 setelah menang 2-1 atas Thailand. Sedangkan Malaysia menjadi juara Piala AFF U-18 2019 setelah menekuk Myanmar 4-3 di final.

Keyakinan bahwa kali ini, David Maulana dkk bakal mampu membalas dendam kekalahan tahun lalu atas Malaysia, selain karena keberadaan pelatih dan skuat yang ada, di fase grup mereka sudah cukup teruji meladeni lawan-lawan yang penuh warna.

Timor Leste, memberikan bekal pengalaman permainan keras dan itimidasi. Lalu, Laos memberikan ilmu bagaimana menghadapi lawan yang memarkir bus, bermain mengulur waktu, yang bukan hanya menguras speed dan intelegensi pemain kita, namun juga cukup menggerus personaliti/mental.

Berikutnya, saat bentrok dengan Myanmar, pengalaman baru pun muncul, karena selain model perlakuannya mirip Timnas Timor Leste dan Laos, hal lain yang disuguhkan Myanmar lebih alot.

Melihat sepakterjang Timnas Malaysia selama ini, jelas model permainan mereka dapat dikatakan gabungan dari Timor Leste, Laos, dan Myanmar dengan fokus taktik dan intrik intimidasi akan lebih menonjol. Inilah yang harus benar-benar diwaspadai dan dilayani dengan cerdas dan dewasa oleh pemain kita. Meraka akan berupaya mencari kemenangan dengan berbagai cara. 

Bila sulit mengimbangi di teknis (teknik dan speed) maka faktor non-teknis (Intelegensi-personaliti) akan menjadi skenario andalan.

Hal lain yang juga menjadi perhatian, penggawa Garuda telah kemasukan 3 gol. Untuk itu, sektor belakang memang harus benar-benar waspada. Saat gol pertama bersarang di gawang Indonesia, sektor belakang kita kurang antisipasi dan kinsentrasi karena sudah unggul banyak gol.

Namun, masing-masing 1 gol Laos dan Myanmar justru terjadi lebih dulu. Beruntung, atas permainan cerdas dan dewasa, pasukan Fakri dapat membalikkan keadaan dan membikin imbang.

Semoga kado manis akan diberikan Garuda Nusantara untuk HUT RI ke-74 dan selanjutnya pasukan U-18 dapat meraih gelar juara yang babak finalnya akan dihelat di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Vietnam, Senin (19/8/2019) pukul 19.30. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun