Seperti apakah wacana menyoal pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial kebudayaan dalam perdebatan cawapres 01 Ma'ruf Amin dan cawapres 02 Sandiaga Uno?
Data, fakta, serta rencana siapakah yang akan paling menyentuh akar permasalahan sesuai yang dibutuhkan negeri ini?
Apakah acara debat benar-benar akan menjadi ajang perdebatan? Atau hanya sekadar ajang diskusi dan tanya tawab?
Benarkah Sandi akan "sungkan" terhadap Ma'ruf Amin yang kini menginjak usia 76 tahun dan seorang ulama? Sementara Sandi seorang pengusaha baru 49 tahun.
Besok, Minggu (17/3/2019), The Sultan Hotel, Jakarta Pusat akan menjadi saksi fakta debat yang hasilnya akan menjadi satu di antara pertimbangan rakyat yang memiliki hak pilih, untuk menentukan calon mana yang lebih pantas mendampingi pemimpin NKRI.
Apakah Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas yang telah di pilih KPU juga akan menjadi moderator yang piawai mengendalikan situasi perdebatan?
Bisa jadi, sepanjang kampanye Pilpres 2019, dan tidak melibatkan calon presiden, perdebatan cawapres ini akan sangat menarik.
Bagi Sandi, debat cawapres ini juga dilihat sebagai kesempatan untuk mempromosikan dirinya tampil dalam Pilpres 2024 mendatang. Selain dipilih Prabowo karena kekuatan keuangannya
Sementara Ma'ruf dipilih untuk menopang dukungan Jokowi di antara pemilih Muslim tradisional dan pedesaan.
Catatan lain sebelum naik panggung debat, sejak ditunjuk menjadi calon wakil presiden Prabowo, Sandi telah menjadi juru kampanye yang efektif, menarik bagi para perempuan, pemilik usaha kecil, dan pemilih muda yang aktif bermedia sosial dan dengan latar belakang kewirausahaan.
Ma'ruf populer di kalangan pemilih Muslim tradisional dan pedesaan, sementara Sandi "adalah sosok dan panutan bagi kelas menengah Muslim urban aspirasional."
Kita tunggu, bagaimana debat ulama versus pengusaha besok. Siapa lebih unggul dan siapa yang pemikirannya lebih dibutuhkan oleh rakyat dan negara ini?