Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jalan Meraih Trofi Piala AFF Edisi ke-12, Awali dengan Melibas Singapura

8 November 2018   13:40 Diperbarui: 8 November 2018   16:35 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Tribunnews.com

Laga Indonesia

Timnas Indonesia sendiri baru akan turun bertanding besok, Jumat (09/11/18) meladeni Singapura di National Stadium, Kallang, pada pertandingan pertama Piala AFF 2018 Grup B. Di laga ini, Singapura berstatus sebagai kuda hitam.

Kendati Singapura telah memenangkan Piala AFF sebanyak empat kali. Namun, prestasi mereka menurun dalam dua edisi sebelumnya, Singapura tak pernah lolos dari fase grup. Menurunnya prestasi Singapura membuat mereka tak difavoritkan sebagai kandidat juara Piala AFF 2018.

Berbeda dengan Singapura, Timnas Indonesia seperti terkutuk belum pernah sekalipun merasakan gelar juara sepanjang gelaran 11 edisi sebelumnya, dan hanya puas dengan meraih lima runner-up.

Sebelum laga besok, dalam dua pertemuan terakhir, skuat Garuda selalu meraih kemenangan atas Singapura. Untuk itu, pertandingan besok tentu akan sangat menarik perhatian para pecinta sepak bola Indonesia, Asia Tenggara, Asia, dan dunia.

Sebab, skuat Garuda kali ini justru diperkuat oleh pemain naturalisasi, sementara pasukan Fandi Ahmad hanya berisi para pemain asli kelahiran negara mereka, tanpa pemain naturalisasi.

Saat Singapura mampu meraih 4 kali jawara Piala AFF, Timnas mereka diperkuat oleh pemain-pemain naturalisasi, sementara negara lain masih mengandalkan pemain kelahiran negara masing-masing, termasuk Indonesia.

Kesempatan pembuktian Bima

Laga awal biasanya sulit, terlebih skuat Garuda harus menghadapi Singapura di kandangnya. Namun justru kondisi inilah yang dapat dijadikan tolok ukur awal. Apakah Bima Sakti dapat menjadi nakoda Timnas yang dapat diandalkan selepas di tinggalkan oleh Luis Milla.

Apakah pilihan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas memang tidak salah, terlebih Bima belum pernah melokoni pengalaman sebagai pelatih klub di Indonesia.

Apakah berbekal modal ilmu yang ditransfer Milla kurang lebih selama satu setengah tahun, Bima dapat mengaplikasikan dalam tubuh skuat Garuda. Malah hingga saat ini, masih ada yang mempertanyakan mengapa pemain Timnas yang dipanggil itu. Mengapa pemain dari klub ini tidak ada yang di panggil. Mengapa pemain dari daerah ini tidak ada yang dipanggil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun