Hasil minor dalam tujuh kali laga uji coba, plus kebijakn Milla yang cukup menguras pemikiran publik pecinta sepakbola nasional, tak harus diratapi. Sebab, usai laga  meladeni Korea Selatan, kini timnas U-23 sudah selevel dengan tim unggulan Asia.
Kendati tak jua menuai kemenangan, berhasil mengimbangi permainan Korea Selatan, sudah dapat dijadikan garansi bahwa timnas U-23 akan dapat meraih prestasi sesuai target yang dibebankan.
Sejak sekarang, marilah publik sepakbola nasional, berikan kesempatan Milla dan para psnggawa Garida U-23 yang dipilihnya, kita dukung.
Cukup tujuh laga uji coba saja, stadion tidak kita merahkan. Mari semuanya bersatu padu menjadi pemain ke duabelas di tribun penonton saat timnas U-23 berlaga baik di sisa laga uji coba maupun dalam pentas sebenarnya, di Asean Games.
Sadar akan sumber daya kita
Publik sepakbola nasional yang baik, marilah sejak sekarang, kita berbesar hati, menyadari diri, bahwa siapapun yang ada dalam skuat Garuda U-23 adalah putra-putra terbaik Indonesia.
Bila sementara kemampuannya baru dapat mengimbangi lawan di level Asia, syukurilah.
Bila empat striker sudah dicoba, namun tak.jua sumbangkan gol, jangan gusar. Toh, timnas sudah mampu menceploskan 5 gol selama tujuh kali laga uji coba. Meski Sang pencetak gol berposisi pemajn gelandang maupun bertahan.
Sebagai sebuah tim, tak perlu kita persoalkan siapa.pencetak golnya. Terpenting ada gol tercipta hingga tim kita mengibangi lawan dan menang.
Bila empat striker yang telah dicoba ternyata belum mampu mencetak gol, jangan salahkan mereka. Tapi salahkan para pemain sayap dan gelansang yang belum mampu menjadi pelayan bagi striker, hingga terkesan strikerlah yang mandul.
Tengok, saat nanti Evan Dimas ada dalam tim, tentu para striker akan dimanjakan oleh umpan-umpan terukurnya.
